Ini Sosok Tiga Kandidat Wakil Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
10 Negara Paling Religius di Dunia, Peringkat Indonesia Tak Disangka!
- Hingga hari ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum juga menunjuk wakil gubernur yang akan mendampinginya selama memimpin ibu kota.

Mengapa Umat Kristen Merayakan Paskah? Simak Sejarah beserta Maknanya

Namun, dalam berbagai kesempatan, Ahok, sapaan akrab Basuki, kerap kali mengungkapkan keinginannya memiliki wakil yang sesuai dengan kriteria dan ritme kerja mantan Bupati Belitung Timur itu. Dan, sejumlah nama pun dia sebut.
Panduan Lengkap Investasi Reksadana untuk Pemula, Dari A sampai Z


Mereka adalah Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Sarwo Handayani, mantan Walikota Blitar Jawa Timur Djarot Saiful Hidayat, dan belakangan Ahok juga menyebut nama mantan Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono.

Berikut profil singkat tiga tokoh yang sering kali disebut Ahok bakal jadi kandidat wakilnya:


Sarwo Handayani


Sarwo Handayani merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta, wanita yang akrab disapa Yani ini tergolong PNS yang cukup kenyang pengalaman di berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)


Pasalnya, wanita kelahiran Jakarta 1 Oktober 1954 ini pernah menjadi pejabat di sejumlah kedinasan. Terakhir, dia dipercaya Gubernur DKI Jakarta menjabat Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta sejak 1 November 2014. Selain itu, Yani juga menjadi Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol.


Sebelumnya, Yani juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta sejak 2012 hingga 2013, kemudian menjadi Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup hingga 1 November 2014.


Yani memperoleh gelar Sarjana Teknik dalam bidang Arsitektur di ITB pada 1979, kemudian menyelesaikan Magister Administrasi UI tahun 2002. Sarwo Handayani adalah salah satu dari sedikit pejabat wanita yang sangat disegani di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Tak heran jika Ahok pun mengakui kompetensi dan kualitasnya.


Djarot Syaiful Hidayat


Djarot merupakan politisi Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) yang kini duduk di kursi DPR RI. Mantan walikota Blitar Jawa Timur itu kelahiran Gorontalo, 30 Oktober 1955. Sebelum menjadi walikota, dia pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur.


Dalam hal melayani masyarakat selama menjabat walikota Blitar dua periode, Djarot dikenal sosok yang mirip dengan mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi Presiden RI Joko Widodo. Selama menjadi orang nomor satu di kota kelahiran proklamator Soekarno itu, Djarot dikenal sering melakukan blusukan menggunaka Yamaha Scorpio warna merah dan pakai kaos oblong.


Selama 10 tahun memimpin Blitar ada banyak langkah berani yang berbeda dan inovatif. Diantaranya, menolak pembelian mobil dinas miliknya selama menjabat, membuat kebijakan renovasi rumah tidak layak huni lewat dana hibah di setiap kelurahan dan desa.


Tidak berhenti di situ, selama menjabat Djarot gencar melakukan efisiensi di segala lini. Termasuk jabatan yang tidak strategis dan tidak bermanfaat dihilangkan dari susunan kabinet di Pemkot Blitar. Setidaknya lebih dari 100 posisi hilang saat Djarot menjabat.


Sepak terjangnya yang tegas, lurus dan anti korupsi juga membuat Djarot masuk dalam 10 kepala daerah terbaik tahun 2008 versi salah satu media massa Nasional. Bersanding dengan nama-nama walikota lain salah satunya, Wali Kota Solo yang kini jadi Presiden Terpilih pengganti Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo.


Bambang Dwi Hartono


Nama Bambang belakangan ini juga mulai kerap disebut oleh Ahok sebagai calon pendampingnya. Bambang juga politis PDIP kelahiran Pacitan 53 tahun silam, ini juga dua periode memimpin ibu kota Jawa Timur.


Setelah tak lagi menjabat Walikota, Bambang mendampingi  Tri Rismaharini sebagai Wakil Walikota. Namun, dia resmi mundur sebagai wakil wali kota pada 14 Juni 2013 karena maju sebagai calon gubernur Jawa Timur dari PDI Perjuangan berpasangan dengan Said Abdullah.


Bambang DH dikenal sebagai wali kota yang visioner. Dia banyak menggarap isu populis, mulai menata drainase kota secara besar-besaran untuk antisipasi banjir, menata taman kota, memperbaiki sekolah, rumah sakit, dan terminal, hingga menggratiskan biaya sekolah dasar dan menengah.


Sejumlah prestasi lainnya yakni menginisiasi rencana pengembangan Surabaya yang lebih humanis dengan jalur pedestrian yang lebar, membuka gorong-gorong peninggalan Belanda dan mencabut izin belasan SPBU yang ada di jalur hijau.


Bambang juga memelopori pengembangan Kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) sebagai kawasan konservasi alam dalam kota terbesar di Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya