Di Depan Ibu Korban, Ahok Sebut Tak Segan Tutup Senayan Trade Center

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVAnews - Evelyn Chandra Dewi, ibu dari Amanda Dewi Nugroho, siswa sekolah dasar yang tewas akibat tersengat listrik di mal Senayan Trade Center (STC), mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI, Selasa 25 November 2014. 
PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

Evelyn ingin meminta Ahok, sapaan akrab Basuki, untuk mencabut Sertifikat Layak Fungsi (SLF) mal yang terletak di Jakarta Pusat itu karena dianggap tidak memperhatikan syarat-syarat pendukung keselamatan sebuah bangunan.
Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

"Apa lumrah sebuah mal tidak memiliki CCTV? Puskesmas tempat saya berobat saja tiap lorong punya CCTV. Masa ini di eskalator malnya tidak ada CCTV?" ujar Evelyn.
Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week

Evelyn menuturkan, ketiadaan CCTV menyebabkan penyidikan terhadap kasus yang menurutnya diakibatkan oleh kelalaian pengelola mal itu menjadi sulit berkembang. Ia menyangsikan laporan dari Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI dan Kepolisian Sektor Tanah Abang yang menyebut bahwa kaki anaknya masuk ke lubang salah satu neon box di mal tersebut pada 11 November 2014 lalu.

Selain itu, ia pun mengeluhkan buruknya instalasi kelistrikan di STC. Menurutnya, kebocoran listrik yang mengaliri pelat aluminium di neon box yang terdapat di STC itulah penyebab utama anaknya meninggal.

"Harusnya mereka bilang dan mengakui bahwa mereka lalai dengan instalasi listriknya. Anak saya tidak mungkin meninggal jika listrik yang bocor itu tidak mencapai 220 volt," ujar Evelyn.

Tak segan cabut SLF

Saat bertemu dengan orangtua korban, Ahok menyatakan duka cita yang mendalam. Ia menjelaskan, memang telah menugaskan Dinas P2B untuk menyelidiki penyebab dari kecelakaan itu setuntas-tuntasnya.

Bila hasil akhir dari laporan tersebut menyatakan bahwa kesalahan ada di pihak pengelola mal, ia menyatakan tidak akan segan-segan untuk mencabut SLF yang akan menyebabkan STC berhenti beroperasi.

"Hidupin anak ibu yang sudah meninggal, saya enggak bisa. Makanya saya perintahkan Dinas P2B untuk turun ke lapangan. Saya enggak peduli kalau harus menutup mal itu dengan risiko ratusan orang menjadi menganggur."

"Saya harus hukum salah satu mal yang kurang ajar, biar orang takut main-main sama keselamatan gedung," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya