Banjir Kepung Jalan Margonda Depok, Apa Kabar Proyek Drainase?

Banjir di Margonda, Depok, Sabtu 26 Juli 2014.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVAnews
VIVAnews - Hujan deras yang mengguyur Kota Depok sejak pukul 14.00 WIB mulai menyebabkan banjir di sejumlah titik Jalan Margonda Raya, Senin, 24 November 2014. Kondisi ini pun kian diperparah lantaran gagalnya proyek drainase.
Terima Kunjungan LBBP Jepang, Menaker Berharap Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Jepang Meningkat
        
Pantauan di lapangan, banjir terjadi di antaranya di depan Terminal Depok dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter, depan D Mall, depan Hotel Bumi Wiyata mencapai sedengkul orang dewasa, dan Jalan Arif Rahman Hakim yang mencapai 30 sentimeter.
Skenario Tante Bunuh Keponakan di Tangerang, Ambil Perhiasan Korban Biar Dikira Kasus Pencurian
        
Terkait hal ini, pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok mengaku baru akan melakukan pembenahan pada akhir Januari atau awal Februari 2015 mendatang.
JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung
        
Kepala Bimasda Kota Depok Yulistiani Mochtar mengatakan, gagal lelang proyek drainase terjadi karena beberapa alasan. Di antaranya, proses lelang yang lambat dibuka dan peserta lelang yang tak memenuhi syarat.
         
"Pembenahan drainase Margonda gagal lelang tahun ini, sudah terlambat kalau dibuka lagi. Sebelumnya, lelang ini sudah digelar dua kali, tapi peserta lelang hanya dua, makanya dibatalkan. Lelang itu bisa dilanjutkan minimal ada tiga peserta lelang," kata Yulistiani.
        
Ia mengatakan, total biaya proyek yang gagal dilelang sebesar Rp22 miliar. Proyek tersebut untuk membenahi drainase Segmen II yang terbentang sepanjang 951 meter (sisi kanan) dan 1.433 meter (sisi kanan). Yulistiani mengatakan, perluasan pembangunan drainase dibuat dalam tiga segmen.
       
"Segmen I pada 2013 sepanjang 667 meter (sisi kanan) dan 1.271 meter (sisi kiri). Sedangkan sisanya dikerjakan dalam segmen III dengan alokasi anggaran mencapai Rp30 miliar. Pembangunan drainase ini satu paket pekerjaan dengan pembuatan trotoar," ujarnya.
         
Ia menegaskan, agar Jalan Raya Margonda terbebas dari banjir, pemerintah menganggarkan dana cukup besar. Untuk Segmen I yang sudah dikerjakan saja, pemkot mengeluarkan kocek sebesar Rp10,5 miliar. Sementara untuk Segmen III sekitar Rp30 miliar.
        
Dana sebesar itu dipergunakan untuk memperbesar drainase yang sudah ada saat ini, yakni dari 80 centimeter x 1 meter x 2 meter menjadi 1,8 meter x 1,2 meter x 2 meter. "Dengan begitu, volume air yang bisa masuk ke drainase jadi lebih banyak," ujar Yulistiani.
        
Dia pun mengakui, drainase di Jalan Raya Margonda belum memadai, sehingga jika hujan turun jalan tersebut kerap dilanda banjir. Kondisi ini semakin diperparah dengan luapan air dari Kali Cabang Timur yang ada di beberapa titik Margonda.
         
"Yang pasti kami dari Satgas Banjir selalu siap," katanya.
        
Sementara itu, guna mengurai terjadinya penumpukan kendaraan di saat banjir, polisi pun telah menyiapkan rekayasa lalu lintas.
          
"Anggota kami akan selalu siap. Kami akan gunakan metode rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan," ucap Kasat Lantas Polresta Depok Komisaris Sri Hartatik. Hingga berita ini diturunkan hujan masih mengguyur kota Depok.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya