Cerita Istri Ahok Tegur Orang Buang Sampah Sembarangan

Basuki Tjahaja Purnama dan istri.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia
- Istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan gregetan melihat banyak orang di Jakarta tak taat dalam membuang sampah. Bahkan Vero, panggilan akrab Veronica, punya pengalaman langsung mengenai hal itu.

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

"Kemarin pada saat saya ke mal menunggu mobil, ada suster yang gaya banget, punya tas mahal kok buang sampah (sembarangan)," kata Vero saat membuka Gerakan Pungut Sampah dan Jakarta Kinclong di Taman Menteng, Sabtu 22 November 2014.
Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel


Vero menceritakan, si suster tengah duduk di suatu tempat. Begitu beranjak, tempat duduknya penuh dengan sampah, tisu-tisu berserakan.

"Saya gemes, saya datangi suster itu karena maknya (majikan suster) sibuk mengurus anak-anak. Itu sampahnya di lantai, tolong diangkat. (Yang bersangkutan malah berkata) 'Siapa nih orang, berani-beraninya merintah saya?'," ujar dia.


Dari kejadian itu, Vero pun menyimpulkan bahwa itulah wajah kota dan masyarakat Jakarta mengenai sampah dan kebersihan lingkungan. Bukan cuma orang miskin yang tidak mengerti, orang yang mengerti juga buang sampah sembarangan.


"Karena itu budaya," jelasnya.


Vero membandingkan penanganan sampah di Indonesia khususnya Jakarta dengan luar negeri misalnya Singapura. Negara tersebut menerapkan hukuman yang keras sedangkan di sini halus. Orang hanya diimbau membuang sampah secara benar seperti 'mari dong, jangan buang sampah'.


"Kita tidak ingin rumah kita kotor. Karena itu kita ngajari anak agar buang sampah jangan di rumah (tapi di tempatnya). Inilah yang harus diteruskan ke masyarakat," lanjutnya.


Vero mengungkapkan bahwa pemerintah memberi apresiasi besar pada para petugas kebersihan yang memunguti sampah di pinggir jalan. Sebab, mereka sudah memikul tanggung jawab orang lain dalam membuang sampah.


"Ini abad 21. Harusnya tidak perlu
diayo
-
ayoin
. Kita
nggak
boleh buang sampah sembarangan. Saya yakin ibu/ bapak yang di sini, peduli pada bangsa dan negara dengan membuang sampah dengan benar," ucapnya.


Satu Bawa Satu


Sebagai salah satu solusi, Vero mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk mengambil sampah yang ada di sekitarnya. Tidak perlu banyak, cukup satu orang membawa satu sampah.


"Pesan dari Bapak (Basuki), baru kali ini saya mewakili Bapak. Biasanya saya
wakilin
PKK. Mungkin pemerintah menyediakan tong sampah," ujarnya.


"Kalau nggak ada tong sampah, taruh ke kantong, lalu pada saat ke toilet ada tong sampah, buang di sana," lanjutnya.


Bagi mereka yang masih belum tersadarkan, Vero mengusulkan agar ditegur dan diberi hukuman. Namun semuanya harus dengan kasih sayang tanpa kebencian.


"Kalau anak kita nggak
bener
, hukumannnya kasih sayang bukan benci," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya