Wali Kota Tangsel Benarkan RSUD Tak Punya Dokter Spesialis Anak

Airin Rachmi Diany Jenguk Wawan di Rutan KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Mumpung Ramadhan, Ammar Zoni Banyak Berdoa Agar Segera Bebas dari Penjara
- Wali Kota Tangerang Selatan, Banten, Airin Rachmi Diany, membenarkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kota itu memang tak mempunyai dokter spesialis anak. Oleh karena itu, ia meminta maaf atas peristiwa bayi Mudzikri yang meninggal akibat ketiadaan dokter spesialis anak pada pekan lalu.

Park Serpong Jadi Lokasi Bukber Dispar Banten, Intip Potensi Bisnis dan Kontribusinya ke Daerah

Wali Kota Airin pun berjanji segera mengganti Kepala Dinas Kesehatan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas tragedi itu.
Jokowi Imbau Warga Mudik Lebih Awal, Jumlahnya Naik 56 Persen


Di tempat terpisah, keluarga bayi Mudzikri, didampingi seorang kuasa hukum, mendatangi RSUD untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban. Sebab, mereka mengklaim rumah sakit telah menelantarkan Mudzikri sehingga tak mendapatkan pertolongan medis sampai meninggal dunia.


Tapi niat mereka untuk menemui Direktur rumah sakit itu gagal meski telah menunggu lebih tiga jam. Mereka hanya ditemui dokter biasa.


Arifin Nur Majid, kuasa hukum keluarga Mudzikri, mengaku kecewa terhadap RSUD Kota Tangerang Selatan karena aspirasi kliennya tidak ditanggapi. Ia juga sangat menyayangkan rumah sakit yang tidak memiliki spesialis anak, sedangkan RSUD Kota Tangerang Selatan sudah hampir tiga tahun berdiri.


Yulianti, nenek Mudzikri, mengaku masih terpukul atas kematian cucunya yang baru berusia enam bulan itu. Sebab ia turut mengantar cucunya ke Rumah Sakit dan mengaku tahu persis perlakuan buruk pihak RSUD.


Mudzikri meninggal RSUD Kota Tangerang Selatan pada Jumat, 31 Oktober 2014. Keluarga mengklaim bahwa pasien meninggal dunia setelah ditelantarkan atau tak mendapatkan penanganan medis.


Bayi itu sebelumnya dilaporkan mengalami kejang-kejang lalu tak sadarkan diri. Ia kemudian dibawa ke RSUD Kota Tangerang Selatan oleh neneknya, Yulianti, berbekal kartu Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah).


Tapi, kata Yulianti, Mudzikri tak segera mendapatkan pertolongan medis. Rumah Sakit beralasan tak ada dokter spesialis untuk menangani bayi pasangan Hadi dan Mardiah, warga Kampung Sawah Lama, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, itu. Tidak lama setelah tak mendapatkan perawatan apa pun, bayi Mudzikri menghembuskan napas terakhir.


Rumah Sakit membantah


RSUD membantah telah menelantarkan Mudzikri. Menurut Kepala Bidang Medis RSUD Kota Tangerang Selatan, Triutami Pertiwi, bayi Mudzikri telah mendapatkan penanganan medis, meski tak maksimal hingga meninggal dunia. Sebabnya adalah keterbatasan peralatan medis dan Rumah Sakit tidak memiliki dokter spesialis anak.


Tenaga medis yang menangani bayi Mudzkri, dr Mauludi, juga membantah tuduhan keluarga korban. Menurut dia, sebelumnya telah disampaikan kepada pihak keluarga bahwa Rumah Sakit tidak memiliki dokter spesialis anak. Ditambah peralatan medis yang tidak memadai untuk menangani Mudzikri, yang kala itu sudah kritis.


Iksan Bhakti/Tangerang Selatan
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya