Sumber :
VIVAnews - Meninggalnya Gayatri Wailisa, gadis jenius yang menguasai 14 bahasa asing, telah menarik perhatian masyarakat dan media massa. Pimpinan RS Abdi Waluyo di Menteng, tempat Gayatri dirawat jelang akhir hayat, melarang seluruh karyawan memberi keterangan kepada siapa pun, termasuk wartawan.
Baca Juga :
Imbas Kematian Siswa Diduga Dianiaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan
Hal itu disampaikan Direktur Umum RS Abdi Waluyo Migot NS melalui selebaran yang dibagikan kepada seluruh karyawan rumah sakit, termasuk para petugas keamanan yang berjaga, Jumat 24 Oktober 2014.
Baca Juga :
Xiaomi Rilis Redmi Note 13 Pro Plus 5G: Desain Unik, Performa Gahar dan Harga Terjangkau
Djunaedi, salah satu petugas keamanan di RS Abdi Waluyo, menuturkan saat ini di rumah sakit tersebut belum ada yang bisa dikonfirmasi terkait berita meninggalnya Gayatri.
"Humas juga sedang tidak ada di ruangannya. Belum ada yang bisa memberikan keterangan di sini," tutur Djunedi.
Kemudian Djunaedi pun memberikan surat edaran dari Direktur Umum RS Abdi Waluyo itu kepada wartawan yang ingin mengonformasi kebenaran meninggalnya Gayatri.
Berikut isi surat dari Dirut RS Abdi Waluyo yang disampaikan kepada seluruh karyawannya:
Memberitahukan kepada seluruh karyawan RS Abdi Waluyo, bahwa tidak diperbolehkan untuk memberikan peryataan atau keterangan apapun mengenai pasien, kepada pihai -pihak yang tidak berkepentingan (wartawan, pengunjung dll).
Yang memberikan keterangan /pernyataan mengenai pasien adalah dokter sepesialis yang merawat pasien tersebut. Mohon untuk seluruh karyawan untuk memperhatikan hal ini apabila tidak mengikuti peraturan ini maka karyawan tersebut akan dikenakan sangsi.
Sekian dan terima kasih
Hormat saya,
Direktur Umum, Migot NS
Gayatri meninggal karena mengalami pendarahan di otak. Gadis itu baru lulus SMA dan berada di Jakarta untuk mengurus proses kelanjutan studinya.
Gayatri ingin menekuni studi Hubungan Internasional. Dia bercita-cita menjadi seorang diplomat. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kemudian Djunaedi pun memberikan surat edaran dari Direktur Umum RS Abdi Waluyo itu kepada wartawan yang ingin mengonformasi kebenaran meninggalnya Gayatri.