Tuntut Naikkan Upah, Buruh Kembali Demo Ahok

Demo Buruh
Sumber :
VIVAnews
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana
- Ratusan buruh yang berasal dari beberapa serikat dan organisasi buruh di DKI Jakarta kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.

Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu

Para buruh yang berasal dari beberapa organisasi seperti Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK) tersebut terpantau tiba di Jalan Medan Merdeka Selatan pada pukul 10.20 WIB.
Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23


Mengawali aksinya, massa buruh tersebut bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan menyuarakan sebuah tuntutan yang isinya sama dengan tuntutan yang telah mereka sampaikan pada demonstrasi di hari sebelumnya di tempat yang sama, yaitu meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UPM).


"UMP (Upah Minimum Provinsi) sekarang belum layak. Kami minta Gubernur DKI Jakarta gunakan hati nuraninya, naikkan upah DKI Jakarta hingga 30 persen. Upah di sini itu lebih rendah dari Kabupaten Tangerang atau bahkan Kabupaten Serang," ujar koordinator aksi, Amir Mahfudz, di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2014.


Lebih lanjut, Amir menuturkan, para buruh meminta Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), untuk melakukan kebiasaannya selama ini, yaitu mencari celah hukum dan melabrak alur birokrasi, untuk mengabulkan tuntutan ini.


"Semalam Ahok mengakui soal ada kesalahan dalam penetapan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), baik dari segi komponen kualitas maupun kuantitas. Kami meminta Ahok untuk melabrak aturan demi kaum buruh," tantang Anggota FSPMI itu.


Para buruh mengancam untuk terus melakukan aksi bila tuntutannya ini tidak dipenuhi. Aksi mogok massal, dikatakan Amir, siap dilaksanakan secara nasional oleh para buruh jika hingga bulan November nanti, di mana Pemprov DKI berencana menetapkan besaran UMP 2015, tuntutan mereka tak kunjung terpenuhi.


"Kita akan terus berjuang. Melakukan lobi, bertemu pejabat yang lain. Puncaknya adalah aksi mogok massal jika terus tidak ada respons terhadap tuntutan kita," ancam Amir.


Aksi unjuk rasa terpantau berakhir pada pukul 11.30 WIB. Para buruh membubarkan diri secara tertib dan arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan kembali lancar. Ratusan polisi dari Polresta Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya terlihat terus berjaga dengan senjata lengkap dan perlengkapan anti huru hara.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya