Ahli Forensik Sebut Bukti Medis di Kasus JIS Lemah

Sidang Lanjutan Kasus JIS
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan lima orang petugas kebersihan Jakarta International School (JIS) masih diproses di meja hijau. Tanggapan pun datang dari Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia (AIFI), dr Ferryal Basbeth SAF.

Dalam kasus paedofilia, umumnya pelaku hanya satu, namun korban lebih dari satu. Tidak demikian dalam kasus JIS yang melibatkan lima terdakwa Agun Iskandar, Virgiawan Amin, Zainal Abidin, Syahrial, dan Afrischa.

"Sejak awal kasus ini muncul, alat buktinya lemah. Apalagi rekam medis yang telah ditunjukkan sejumlah saksi di persidangan tidak menunjukkan adanya sodomi," kata Ferryal kepada wartawan, Jakarta, Selasa 21 Oktober 2014.

Berdasarkan hasil visum RSCM No 183/IV/PKT/03/2014, tanggal 25 Maret 2014 menunjukkan bahwa, pada pemeriksaan terhadap lubang pelepas korban, MAK (6) tidak ditemukan luka lecet atau robekan, lipatan sekitar lubang pelepas tampak baik dan kekuatan otot pelepas baik.

Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Karyawan Sempat Dengar Ledakan Sebelum Api Muncul

Kemudian hasil visum RSPI No 02/IV.MR/VIS/RSPI/2014, tanggal 21 April 2014 juga menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan visual dan perabaan pada anus MAK tidak menunjukkan adanya kelainan. Kedua hasil visum tersebut diklaim dapat memperkuat laporan dari klinik SOS Media pada tanggal 22 Maret 2014.

Apabila melihat hasil pemeriksaan itu, fakta medis menjadi bertolak belakang dengan laporan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) para terdakwa. Dalam BAP disebutkan selama periode Desember 2013-Maret 2014, AK (6th) siswa TK JIS diduga telah mengalami sodomi sebanyak 13 kali.

"Dengan frekuensi sodomi sebanyak itu mustahil kondisi lubang pelepas korban masih normal. Saya sudah lihat hasil visumnya dan kasus ini cenderung dipaksakan, tidak ada fakta medis yang mendukung sodomi itu terjadi," tegas Ferryal.

Dengan demikian, Ferryal menegaskan bahwa fakta medis lemah dan dugaan kekerasan seksual pada MAK, justru semakin sulit dibuktikan. Bahkan apabila pembuktian dilakukan melalui tes DNA.

Asia Business Council 2024.

Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

Perekonomian Asia diproyeksikan akan cukup tangguh di masa depan meski dihadapkan dengan kondisi perekonomian global yang dihantui gejolak geopolitik saat ini.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024