Wartawan di Medan Babak Belur Dihajar Narasumber

Demo wartawan di Aceh
Sumber :
  • Zulfikar Husein (Aceh)/ VIVAnews
VIVAnews
Innalillahi, King Nassar Berduka Ayahanda Meninggal Dunia
- Seorang wartawan babak belur, karena dihajar narasumbernya. Dia terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat dan sampai saat ini masih berada di sana.

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Jason Gultom adalah seorang wartawan Harian Batak Pos, yang bertugas di wilayah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Ia dilarikan ke rumah sakit umum daerah Pandan, usai dihajar oknum Kepala Seksi Pendidikan Agama Kristen di kantor Kementerian Agama setempat.
Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta


Rupanya, sang narasumber geram, saat diwawancara terkait Surat Keputusan Penetapan Para Guru Agama Kristen sebagai Penerima Tunjangan Profesi Pendidikan di daerah ini. Narasumber bernama DM itu menghempaskan rak berisi tumpukan berkas ke arah korban.


"Dia melemparkan rak yang semula berada di atas mejanya itu, dan mengenai kepala saya. Dua orang teman saya yang kebetulan ada di tempat kejadian langsung membawa saya ke sini," ujar Jason, Jumat 17 Oktober 2014.


Menurut kesaksian korban, rak yang mengenai kepalanya itu membuat ia tersungkur ke lantai. Dua orang teman Jason, juga berprofesi sebagai wartawan media cetak lokal, ikut dalam sesi wawancara tersebut. Mereka melarikan Jason ke RSUD Pandan, agar cepat mendapatkan pertolongan medis.


Korban diduga mengalami gegar otak akibat benturan keras rak yang memang berat itu. Aksi kekerasan itu diduga muncul, karena oknum kepala seksi Kemenag itu merasa tertekan saat dikonfirmasi.

 

Kasus ini kini telah ditangani oleh petugas Polsek Pandan. Dua orang teman korban saat ini menjalani pemeriksaan sebagai saksi mata.


"Kami akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas. Kami telah memeriksa dua orang saksi. Sementara itu, pelaku sendiri belum kita amankan petugas karena belum cukup bukti," ujar Kapolsek Pandan, AKP Ahmad Yani.


Sementara itu, saat disambangi puluhan wartawan, pihak Kemenag Tapanuli Tengah menanggapi dingin. Dia pun menolak diwawancara.


Wawancara dengan Kepala Seksi bernama DM itu bermula, saat Jason memiliki informasi terkait surat keputusan penetapan guru Kristen yang menerima tunjangan profesi pendidikan. Dalam surat tersebut, diputuskan ada 10 orang yang mendapatkan tunjangan tersebut. Surat itu, sudah dikirim melalui Kemenag Provinsi Sumatera Utara ke kantor Kemenag Tapanuli Tengah.


Sayangnya, oknum kepala seksi yang mengurusi SK itu mengaku belum menerimanya. Meski oknum mengaku belum menerimanya, korban dan kedua temannya terus meminta keterangan. Aksi kekerasan itu pun terjadi.


(
Syaren Situmorang/Medan/asp
)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya