Menko Perekonomian Akui Tanggul Raksasa Telat 20 Tahun

Chairul Tanjung.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Chairul Tanjung mengatakan bahwa rentannya kondisi daratan di kota Jakarta, sebenarnya telah disadari sejak 20 tahun lalu.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Dalam kajian bersama yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta pada 1994, telah disepakati bahwa sebuah tanggul laut harus dibangun guna melindungi Jakarta agar tidak tenggelam.
Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban


"Pak Soeharto dan Bapak Gubernur DKI Jakarta Suryadi Sudirja, sejak tahun 1994 telah mencanangkan pentingnya melindungi daratan Jakarta dari banjir rob. Sangat disayangkan, baru 20 tahun proyek yang luar biasa strategis ini baru dimulai pencanangannya," kata menteri yang biasa disapa CT itu di acara groundbreaking mega proyek National Coastal Integrated Capital Development (NCICD) yang dilaksanakan di Jakarta Utara, Kamis, 9 Oktober 2014.


Namun demikian, CT mengatakan, pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta optimis, mega proyek ini akan bisa diselesaikan sesuai target yang telah ditentukan bila seluruh pihak yang terlibat konsisten


"Kalau konsisten, tahap A akan selesai dalam waktu 3 tahun, dan keseluruhan proyek itu baru bisa diselesaikan tahun 2030. Jadi bisa dibayangkan begitu besarnya proyek ini. Untuk total membangun proyek, ada berapa presiden, dan berapa gubernur yang harus dilalui," ucap CT.


Dalam tahap A proyek NCICD, pemerintah pusat dan Pemprov DKI secara bersama-sama melakukan pekerjaan peninggian, penguatan, dan pemasangan pompa di sepanjang 8 kilometer tanggul. Beberapa pengembang yang mendapatkan hak untuk melakukan pereklamasian pulau di tahap B, berkewajiban untuk melakukan pekerjaan yang serupa terhadap sisa 24 kilometer panjang tanggul.


Tanggul direncanakan berdiri setinggi 75 meter dengan lebar 13,7 meter.


Usai tahap A selesai pada tahun 2017, pekerjaan mega proyek dilanjutkan ke tahap B. Pada tahapan tersebut, pemerintah akan melakukan pembangunan sebuah waduk raksasa penampung air, yang dilingkupi oleh daratan baru hasil reklamasi.


Di lahan reklamasi yang berbentuk burung garuda itu, di atasnya direncanakan berdiri sebuah kawasan pemukiman, kawasan bisnis terpadu, kawasan perbelanjaan, serta kawasan rekreasi baru. Sebuah jalan tol yang tersambung ke kota Tangerang dan Bekasi akan menjadi salah satu jalur utama untuk tiba di kawasan baru tersebut.


Keseluruhan mega proyek ditargetkan baru selesai pada tahun 2030. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya