Dukung Pilkada via DPRD, Ketua PP Depok Siapkan Rp25 Miliar

Ketua Pemuda Pancasila Depok, Rudi Samin
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVAnews
VIVAnews
PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan
- Ketua Ormas Pemuda Pancasila (PP) Kota Depok, Rudi Samin, mendukung Pemilihan Kepala Daerah tidak langsung. Dengan begitu, dia siap menggelontorkan kocek pribadinya sebesar Rp25 miliar untuk Pilkada Kota Depok tahun 2015 mendatang.

Viral Emak-emak di Taput Dituduh Curi Ketang Dihukum Telanjang, Begini Kata Polisi

Uang sebesar itu kata Rudi, sengaja dia siapkan untuk memenuhi kebutuhan tim sukses, sekaligus kelengkapan dan sarana pesta rakyat selama kampanye. Rudi sendiri sudah mantan akan mencalonkan diri sebagai bakal calon walikota Depok 2015-2020.
BYD Pajang Mobil Konsep Ocean-M di Auto China 2024


"Saya tidak akan tarik omongan saya. Seperti yang sudah saya sampaikan, saya memang akan menyiapkan Rp25 miliar untuk maju sebagai calon walikota. Namun perlu diketahui, jangan berprasangka buruk dulu. Garis tangan sudah ditentukan yang maha kuasa. Sebagai petarung, kita harus siap berkorban. Berkorban tenaga, waktu maupun secara financial," ucap Rudi kepada
VIVAnews
, Selasa 30 September 2014.


Sejak awal, Rudi yang juga merupakan seorang pengusaha kelapa sawit ini sudah yakin bahwa Pilkada akan dilakukan secara tidak langsung. Terkait ini pula, Rudi mengaku telah melakukan lobi-lobi politik ke beberapa partai besar baik di pusat maupun di daerah.


"Apapun kebijakan pusat saya ikuti. Sudah ada satu partai yang saya masuki dan saya optimistis bisa meraihnya," kata Rudi.


Rudi menyesalkan banyak polemik yang terjadi seputar Pilkada tak langsung ini. padahal RUU itu sudah digodok sejak dua tahun terakhir. Bagi dia, tidak semua rakyat menginginkan Pilkada langsung, sehingga klaim mengatasnamakan rakyat untuk ngotot mendukung Pilkada langsung dipertanyakan.


"Sekarang ini banyak yang menyebut nama rakyat soal Pilkada. Seperti yang disampaikan Pak SBY. Tapi rakyat yang mana? Apa ada Pilkada yang seratus persen jumlah partisipasinya? Enggak ada kan. Paling hanya 60 persen, itu artinya masih ada yang ingin Pilkada dilakukan secara tak langsung. Makanya Pak SBY ini harus jelas, dia bicara sebagai Presiden atau sebagai Ketua umum partai," papar Rudi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya