Uji Coba ERP di Jalan Rasuna Said Pukul 15.00

Uji Coba ERP di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Baterai Baru BYD Siap Menggebrak Pasar Otomotif
- Dinas Perhubungan DKI Jakarta kembali melakukan uji coba aturan jalan berbayar elektronik (Electronic Road Pricing/ERP). Setelah sebelumnya Dishub bekerjasama dengan perusahaan asal Swedia, Kapsch AG untuk melaksanakan uji coba di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, pada uji coba ke-2 ini Dishub menggandeng perusahaan asal Norwegia, Q-Free untuk melaksanakan uji coba.

Kondisi Terkini Wonderkid Timnas Indonesia Ronaldo Kwateh Usai Lama Tak Terdengar Kabarnya

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar, mengatakan, uji coba akan dilaksanakan di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
796 Ribu AgenBRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Masyarakat Selama Libur Lebaran


"Hari ini pukul 15.00 kita lakukan uji cobanya dengan Q-Free," ujar Akbar saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh
VIVAnews
, Selasa 30 September 2014.


Akbar mengatakan, dalam uji coba ini, Dishub dan Q-Free akan menguji kemampuan
gantry
(gerbang ERP) yang telah dibangun di jalan itu. Tidak ada perbedaan yang berarti dalam uji coba pertama dan kedua.


Menurut Akbar, uji coba kedua itu sama-sama menguji kemampuan gantry dalam mendeteksi keberadaan OBU (
On-Board Unit
) yang dipasangkan di kendaraan.


"Uji coba yang di Kuningan ini melibatkan sekitar 100 OBU yang dipasangkan baik di kendaraan milik Dishub maupun Q-Free. Secara umum cara kerjanya sama dengan gerbang yang ada di Sudirman, hanya gerbang yang di Kuningan ini berupa satu pool dengan bentuk huruf 'L' terbalik," ucap Akbar.


Baik Q-Free maupun Kapsch belum tentu menjadi rekanan Pemprov DKI untuk menyediakan sistem dan teknologi penerapan peraturan ERP di Jakarta. Pemprov masih terus melakukan
'beauty contest'
kemudian tender untuk menentukan perusahaan mana yang paling baik teknologinya.


Wacana penerapan peraturan ERP yang ditujukan sebagai satu lagi solusi untuk mengurai masalah kemacetan di Jakarta ini direncanakan baru bisa terlaksana penuh paling lambat pada tahun 2015 nanti.


"Proses lelangnya baru kita mulai akhir tahun ini. Sedangkan penerapannya bisa saja segera dimulai juga di akhir tahun, atau awal tahun depan. Tergantung kelancaran proses tender yang diikuti 2 perusahaan," kata Akbar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya