Kisah Pegawai Hononer DKI, 15 Tahun Bekerja Gaji Rp1 Juta per Bulan

Demo Guru Honorer
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan
- AG, salah satu pegawai honorer di Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri Pemerintah Provinsi DKI, mengeluh dengan gaji yang sangat minim. Dia diberi gaji Rp1 juta per bulan. Padahal dia sudah mengabdi selama 15 tahun.

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

Dia mengaku sudah menjalankan tugas dengan benar. Datang lebih pagi dari Gubernur maupun wakil gubernur DKI Jakarta untuk menyiapkan segala keperluan rapat di Balai Kota Jakarta, di antaranya rapat pimpinan, tamu dubes, tamu VIP Gubernur dan Wakil Gubernur.
Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya


"Harapan saya gubernur dan wakil gubernur supaya memperhatikan orang-orang yang di dalam. Masa orang yang di luar disentuh tapi yang di dalam tidak disentuh," kata AG di Balai Kota Jakarta.


Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tertinggi dibanding provinsi lainnya yakni Rp72,9 triliiun.


Bahkan pemerintah provinsi DKI Jakarta sendiri menganggarkan 20 persen APBD untuk telepon, air, listrik dan Internet‎ (TALI), administrasi dan gaji karyawan.


Tapi 20 persen dari anggaran itu tidak merata hingga level pegawai honorer Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Saya sudah kerja 15 tahun, tapi gaji saya tetap saja segitu," ucapnya.


AG yang merupakan warga Cakung, Penggilingan, Jakarta Timur, menuturkan  berangkat menuju ke Balai Kota Jakarta dengan menggunakan kendaraan bermotor.


Kata dia, untuk transportasi saja memerlukan Rp20.000 rupiah untuk tiga hari. Ditambah lagi dengan keperluan lainnya, sehingga dalam satu bulan dia memerlukan Rp780 ribu hanya untuk transportasi.


AG mengaku, pemasukan sebesar Rp1 juta memang jauh dari Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta sebesar Rp2.440.000. Meski demikian dia sudah pasrah dan hanya bisa berdoa supaya penghasilannya bisa bertambah.


"Kita berdoa kepada Allah semoga ada rejeki yang lain. Misalnya kaya ada pejabat yang bersimpangan terus kasih rejeki ya alhamdulillah. Asalkan jangan minta," ucap dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya