- Rohimat Nurbaya
VIVAnews - Sebuah klinik ilegal bernama Metropole di Pintu Besar Selatan, Pinangsia, Jakarta Barat, ditutup oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Penutupan dilakukan karena klinik tersebut tidak memiliki izin dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
EF (40) salah satu pasien yang menjadi korban klinik ilegal tersebut mengaku kaget dengan ditutupnya klinik tersebut, karena sudah membayar uang muka Rp2,5 juta untuk pengobatan istrinya.
"Istri saya ada keluhan, kalau tidak salah istilah medisnya serviks," kata EF ketika ditemui VIVAnews di Klinik Metropole, Rabu, 17 September 2014.
EF menuturkan, sebenarnya pertama datang dia sudah harus membayar Rp5 juta untuk paket 10 kali pengobatan. Tetapi karena tidak ingin membayar lunas, dia harus melakukan pembayaran di awal sebesar Rp2,5 juta. Sejauh ini, istrinya sudah empat kali datang untuk menjalani pengobatan.
EF pertama kali mengatar istrinya pada Sabtu, 13 September 2014. Sejak awal dia tidak tahu kalau klinik itu ilegal. Melalui iklan dia tahu kalau klinik ini menyediakan paket perawatan yang harga sangat murah dari rumah sakit. Selain itu, peralatan di klinik itu juga terlihat lebih lengkap dibading rumah sakit yang pernah didatangi istrinya.
"Tapi saya kaget, istri saya tadi pagi datang jam 9 sudah ditutup, padahal uang saya sudah masuk," ujarnya.
EF menyampaikan, selain membayar uang paket sebesar Rp2,5 juta itu, dia juga sudah membayar uang untuk obat, infus dan segala macam hingga totalnya mencapai Rp7 juta. "Saya berharap uang yang belum terpakai bisa kembali lagi. Karena itu tidak sedikit," katanya.
Mencuatnya kabar praktik ilegal Klinik Metropole berawal dari cerita yang di-posting seseorang dengan akun singlebreath di sebuah laman media sosial. Posting yang diunggah pada 18 Juli 2014 itu menceritakan pengalamannya ditipu Klinik Metropole yang beroperasi di Jalan Pintu Besar Selatan, Jakarta Barat, sehingga dia harus mengeluarkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Bahkan ada pasien yang mengeluarkan uang hingga ratusan juta untuk menjalani perawatan di tempat itu.
Baca cerita salah satu pasien