Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Empat orang siswa SMAN 3 Jakarta pelaku penganiayaan terhadap almarhum Afriand Caesary Al-Irhami, hanya dijatuhi vonis 1 tahun 6 bulan penjara dengan masa percobaan selama 2 tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas tindakan kekerasan yang telah dilakukannya.
Ibu korban Diana Dewi dan Ayah korban Arief Setiady, menilai vonis itu tidaklah sebanding bila dibandingkan dengan kematian putranya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Ibu korban Diana Dewi dan Ayah korban Arief Setiady, menilai vonis itu tidaklah sebanding bila dibandingkan dengan kematian putranya.
"Kami sangat terpukul dengan keputusan tersebut. Vonis hakim tidak memenuhi rasa keadilan. Tidak akan ada juga efek jera terhadap siswa-siswa pelaku bullying lain," ujar ibu korban Diana Dewi, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 3 September 2014.
Karenanya kedua orang tua korban mendatangi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Mereka meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa ikut mengawal proses banding yang sedang mereka lakukan di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
"Saya ikut tuntutan jaksa, bahwa pelaku harus dihukum selama 3 tahun penjara. Kami juga harapkan adanya perbaikan sistem di Indonesia, sehingga tidak terulang lagi kejadian seperti ini. Jadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak untuk belajar," kata Diana.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan Suharyanto mengatakan bahwa belajar dari tragedi Afriand Caesar Al-Irhamy, pihaknya kini akan memberikan sanksi yang lebih tegas lagi kepada siswa-siswa pelaku bullying.
"Kita sudah didukung oleh Pak Ahok, ke depannya bila ada yang seperti ini lagi, pokoknya bullying sedikit langsung dikeluarkan. Baik di negeri maupun di swasta juga langsung dikeluarkan. Kita harus tegas terhadap anak-anak yang terlibat bully, karena pendidikan merupakan kepentingan semua yang harus menjadi tanggung jawab bersama," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami sangat terpukul dengan keputusan tersebut. Vonis hakim tidak memenuhi rasa keadilan. Tidak akan ada juga efek jera terhadap siswa-siswa pelaku bullying lain," ujar ibu korban Diana Dewi, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 3 September 2014.
