Petugas Halte TransJakarta Ringkus Pelaku Pelecehan Seks

Ilustrasi penumpang Bus TransJakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Petugas halte TransJakarta Lebak Bulus menelanjangi seorang pria pelaku pelecehan seksual di atas bus TransJakarta. Usai ditelanjangi, pelaku pelecehan seksual tersebut kemudian "dipajang" di halte sambil digantungkan sebuah kertas bertulisan 'Pelaku Pelecehan Sexual' di lehernya. 
Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

Kejadian itu otomatis menjadi tontontan para penumpang TransJakarta yang sedang melintasi halte itu dan juga segera mengambil foto si pelaku.
Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN

Menurut humas UP TransJakarta Sri Ulina Pinem, peristiwa tersebut terjadi karena para petugas halte geram dengan kelakuan tidak senonoh dari pelaku.
Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

"Hukuman itu sebagai sanksi sosial agar pelaku jera. Selama ini banyak pelaku kejahatan seksual lain yang kerap melakukan aksi itu di bus TransJakarta," ujar Sri saat dihubungi oleh VIVAnews, Selasa 2 September 2014.

Sri menjelaskan kronologi kejadian itu. Peristiwa penelanjangan pelaku pelecehan seksual itu terjadi di Halte Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Senin malam, 1 September 2014. Sebelumnya peristiwa pelecehan seksual sendiri terjadi di atas bus TransJakarta Koridor VIII jurusan Terminal Lebak Bulus - Harmoni di saat bus sedang melewati kawasan Pondok Indah.

"Saat itu kondisi penumpang tidak terlalu padat, dan si pelaku tiba-tiba memegang bokong korban. Si korban berteriak, petugas kita langsung tangkap dan amankan pelaku di Halte Lebak Bulus," ujarnya.

Supaya Jera

Menurut Sri, petugas sebenarnya akan langsung membawa si pelaku ke pihak yang berwenang, namun para penumpang yang sebelumnya satu bus dengan pelaku menyarankan agar pelaku tersebut ditelanjangi saja untuk dipertontonkan.

"Penumpang yang lain bilang, supaya jera, si pelaku dipajang saja. Jadi si pela?u kita pajang saja sampai malam. Tidak terlalu lama," ucap Sri.

Namun usai dipajang, Sri mengatakan pihaknya tidak jadi membawa si pelaku ke pihak yang berwenang. Menurutnya karena malu, korban tidak mau membuat laporan kepolisian.

"Itu dianggap kejadian memalukan, jadi korban tidak mau kasih data, langsung pergi saja. Padahal kalau korbannya mau menuntut, kita pasti akan bantu. Hal seperti ini juga (korban tidak mau membuat laporan) yang membuat kita sulit memberi efek jera kepada pelaku-pelaku pelecehan seksual yang lain," ucapnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya