Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Politisi Partai Golongan Karya (Golkar), Nurul Arifin, menyambangi Kantor Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu 27 Agustus 2014. Dengan mengenakan blazer warna putih dipadu dengan rok warna putih, Nurul Arifin datang pukul 12.20 WIB.
Nurul Arifin tidak menjelaskan secara spesifik menggenai tujuan kedatangannya ke kantor Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama. Disampaikan Nurul Arifin, dirinya hanya ingin berkonsultasi mengenai pemilihan kepala daerah.
Nurul Arifin tidak menjelaskan secara spesifik menggenai tujuan kedatangannya ke kantor Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama. Disampaikan Nurul Arifin, dirinya hanya ingin berkonsultasi mengenai pemilihan kepala daerah.
"Hanya mengenai kepala daerah," kata Nurul singkat.
Nurul Arifin juga tidak menyebutkan secara detail terkait pemilihan kepala daerah. Tetapi Nurul memastikan pertemuanya tersebut bukan terkait isu Golkar akan merapat untuk mendukung Jokowi - JK.
Kedatangan Nurul Arifin di Balaikota itu, dari lobi ruangan Jokowi kemudian langsung menuju lantai dua Balai Kota dan langsung masuk ke ruangan Ahok.
"Ini hanya soal kepala daerah," katanya.
Diberitakan sebelumnya, politikus Golkar, Nurul Arifin, mengatakan siap bertarung memperebutkan kursi Wali Kota Depok pada pemilihan kepala daerah Februari 2015 mendatang.
"Bila ditunjuk partai, tentu saya siap," kata Nurul
Menurut Nurul, permintaan untuk maju dalam pemilihan walikota sudah dia dengar dari beberapa kelompok masyarakat. Nurul pernah didatangi kelompok dan ormas tertentu untuk memastikan kesiapannya.
Kepada ormas yang meminta itu, Nurul menyatakan siap maju, tetapi tetap menunggu instruksi partai.
Nurul mengatakan, bila mendapat mandat dari partai, dirinya akan bersemangat merebut dukungan masyarakat. Nurul yakin, dengan pengalaman sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan menjadi pengurus pusat Golkar, kansnya untuk menang menjadi lebih besar.
Dia bahkan tak takut bersaing dengan sejumlah tokoh nasional yang sudah digadang menjadi calon wali kota. Partai Keadilan Sejahtera, misalnya, memasukkan nama Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring sebagai salah satu calon.
"Siapa pun yang maju, saya tidak masalah. Toh, nanti semua sama-sama berpeluang maju," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Hanya mengenai kepala daerah," kata Nurul singkat.