- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Polres Depok menegaskan brosur yang beredar di wilayahnya bukan untuk mengajak warga mendukung gerakan kelompok militan Negara Islam Irak-Suriah (ISIS). Brosur mengenai rencana seminar di di kawasan Limo, Depok pada Sabtu 23 Agustus 2014.
Adapun agenda seminar itu, kata Kapolresta Depok Komisaris Besar Ahmad Subarkah, adalah sosialisasi agar masyarakat bisa menangkal ajaran radikal tersebut tidak beredar luas di masyarakat. Meski demikian, dia berjanji akan mengawasi pelaksanaan seminar tersebut.
"Itu brosur bukan berisi ajakan, justru menentang ISIS. Ini harus diluruskan dulu, agar masyarakat tidak resah," kata Subarkah, Jumat 22 Agustus 2014.
Lebih lanjut Subarkah mengatakan, guna mengantisipasi adanya pergerakan ISIS di Depok, kepolisian juga akan memperketat pengawasan dan patroli.
Dihubungi terpisah, Sekretaris DKM Al Muhajirin Wal Anshar Hadi Prasetio memastikan seminar tersebut bertujuan untuk menjelaskan kesesatan, penyimpangan, dan bahaya ISIS bagi Islam dan kaum muslimin.
"Kami berpaham ahlus sunnah wal jamaah. Tidak sama dengan jaringan ISIS yang menyimpang dari ajaran Islam," kata Hadi.
Dia juga mengajak masyarakat untuk menghadiri seminar tersebut supaya mengetahui lebih dalam apa ISIS dan kesesatan pahamnya. (ita)
Proyek Ini jadi 'Game Changer'
Game changer merupakan istilah yang mengacu pada perubahan atau inovasi yang mendasar dalam industri atau pasar yang mengubah dinamika yang ada dan ciptakan standar baru.
