Pemprov DKI Berhasil "Paksa" Telkom Pasang 2.400 CCTV

Pembukaan Pekan Rakyat Jakarta (PRJ) Monas 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. bersedia membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk merealisasikan program pemasangan 3.000 CCTV di seluruh penjuru ibu kota. Ini untuk mendukung program "Kota Pintar" yang direncanakan Pemerintah Provinsi DKI.
Daftar Harga Pajero Sport Bekas dan Pajak Tahunannya

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, perusahaan BUMN itu telah berkomitmen untuk membantu DKI melakukan instalasi sistem dan infrastruktur 2.400 kamera CCTV yang disumbangkan untuk dipasang di hampir seluruh jalan dan tempat-tempat umum di Ibukota pada Oktober tahun ini.
PKB Loyo Mau Gulirkan Hak Angket: Prabowo Sudah Keliling Partai

"Jadi kalau dari grup Telkom saja, mereka itu berkomitmen untuk memasang 2.400 lebih CCTV. Tapi dia baru bisa pasang untuk satu tahun ini 1.000 kamera, di tahun kedua baru 1.400," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, ditemui usai melakukan rapat dengan perwakilan dari PT Telkom dan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan DKI di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 21 Agustus 2014.
6 Tanda Kamu Terkena DBD, Kenali Gejalanya Sejak Dini agar Tidak Makin Fatal

Sebagai kompensasi dari pemberian 2.400 kamera CCTV itu, maka Pemprov DKI memberikan hak pada Telkom untuk mengembangkan jaringan telekomunikasi 4G di ibu kota. Transmiter-transmiter 4G itu, dipasangkan pada tiang-tiang micro cell yang juga dipergunakan untuk menyangga kamera CCTV. Selain itu, Pemprov juga mempersyaratkan agar PT Telkom memasang lampu penerangan LED pada tiang-tiang yang dibangun.

Dengan begitu, Telkom akan ikut membantu juga salah satu program pembangunan utama di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini, yaitu untuk mengembangkan Kota Jakarta menjadi sebuah 'Smart City' atau Kota Pintar.

"Kita minta mereka untuk segera lakukan pemasangan CCTV itu. Yang pasti semua tiang dia pasangi lampu LED, listriknya pun tanggungan mereka. Kita beruntung. Enggak ada blank spot yang tidak terawasi CCTV nanti di DKI. Orang dia pasang 4G saja pasti enggak mau ada blank spot kan? CCTV-nya pun kita minta yang canggih. Yang aplikasinya bisa ngitung orang. Minimal bisa hitung jumlah mobil bisa, kasih tahu tempat parkir kosong bisa, atau ngasih tahu kita kalau ada yang langgar aturan jalan lalu lintas," ucap Ahok.

JakPrem

Ahok menampik bila pemberian 2.400 CCTV oleh Telkom ini merupakan salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan telekomunikasi itu.

Menurutnya, keberhasilan Pemprov DKI meyakinkan Telkom untuk melakukan pemasangan berkat implementasi dari salah satu strateginya untuk membangun kota Jakarta, namun tetap memberikan solusi yang memenangkan dua pihak, baik Pemprov maupun perusahaan swasta yang terlibat.

Secara berseloroh, dia menamakan pendekatan atas Telkom ini sebagai strategi "JakPrem" (Jakarta Preman).

"Ini JakPrem. Jadi kayak preman aja. Dia mau pasang jaringan 4G ini kan susah. Mesti ada izin prinsip dan lain-lain. Nah, karena kalau dia pasang jaringan itu pasti pakai tanah punya DKI, kenapa enggak sekalian kita mintain macam-macam aja?

Lu mau pasang, kita kayak preman bertato paksain lu buat bayar. Cuma bedanya, ini bayarnya bukan untuk keuntungan pribadi. Bayarnya pake CCTV dan lampu LED buat DKI," ucap Ahok. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya