Sumber :
- VIVAnews/Rohimat Nurbaya
VIVAnews - Arif (29) kedapatan mencopet di tengah aksi massa Prabowo-Hatta menanti keputusan hasil sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi. Arif kedapatan mencopet di sekitar Bundaran Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, Kamis 21 Agustus 2014.
Ketika digiring oleh aparat dari satuan Rekrim Polres Metro Jakarta Pusat, Arif bersikeras membantah tuduhan bahwa dirinya seorang pencopet. Ia mengaku hanya ikut-ikutan berdemo karena diajak oleh saudaranya. Namun, pria berperawakan kecil itu enggan menyebutkan bahwa dia adalah pendemo bayaran atau bukan.
"Saya tidak mencopet, sumpah. Tadi saya cuma lagi ikut menginjak-injak kawat berduri tiba-tiba saya diteriaki bawa HP (handphone). Terus saya ditangkap polisi," kata Arif saat VIVAnews.
Kemudian salah seorang anggota polisi dari Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat pun mencoba memintai keterangan dari Arif. Tetapi ia tetap tidak mengaku dan bersikukuh dirinya bukan pencopet. Padahal dari tangannya didapat dua buah ponsel.
"Coba di HP ini, kontaknya siapa saja," kata anggota polisi itu.
Tetapi Arif, tetap tidak bisa menyebutkan siapa saja yang ada di kontak tersebut. Karena itu, polisi terus mencecarnya berbagai pertanyaan. Meski demikian, ia tetap tidak mengaku bahwa dirinya seorang pencopet.
Karena Arif tidak kunjung mengaku, maka polisi pun membawa pria itu ke pos polisi terdekat. Entah apa yang dilakukan polisi kepada pencopet itu.
Berdasarkan pantauan VIVAnews, dengan kaos oblong berwarna putih dan bergambar tengkorak, Arif tampak kepayahan karena sempat diamankan paksa oleh petugas kepolisian. Bibir bagian bawah Arif pun tampak berdarah, kemudian di tangan kanannya juga tampak luka.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Coba di HP ini, kontaknya siapa saja," kata anggota polisi itu.
