Sumber :
- VIVAnews/Fajar GM
VIVAnews - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan kekecewaannya terhadap satuan Pengamanan Dalam (Pamdal) Balai Kota DKI.
Baca Juga :
Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini
Di hadapan 1.800 pegawai Pemprov DKI yang mengikuti Apel Siaga Pengendalian Arus Mudik dan Balik hari ini, Senin 21 Juli 2014, di Lapangan Monas, Ahok, sapaan akrab Basuki, tidak ragu-ragu mengeluarkan kritik pedasnya.
Baca Juga :
6 Olahraga Ringan untuk Membakar Kalori dan Mengembalikan Kebugaran Tubuh Setelah Lebaran
"Kerja Pamdal enggak jelas. Di lapangan enggak jelas ngapain. Cuma ngerokok enggak jelas, di dalam gedung enggak diawasi. Dipasangi bom pun kayaknya mudah di Balai Kota DKI," ucap Ahok.
Hal itu dia ungkapkan akibat kejadian hilangnya sebuah tas milik seorang tamu Balai Kota dalam sebuah acara buka puasa bersama yang diadakan di Aula Balai Agung pada Kamis 17 Juli yang lalu. Menurutnya, Pamdal tidak melakukan tugasnya dengan benar karena tidak tahu harus kemana untuk mengakses rekaman CCTV guna melacak hilangnya tas milik tamu itu.
"Bagaimana ceritanya ada tas tamu hilang tapi dia bilang 'Balai Agung bukan tanggung jawab kami'. Jelas-jelas ada CCTV, tapi enggak ada yang pelototin. CCTV hampir semuanya rusak karena enggak ada yang peduli," ujarnya.
Atas kinerja jelek bawahannya itu, untuk kesekian kalinya Ahok pun kembali mengancam untuk melakukan pemecatan. Ia menunggu disahkannya Peraturan Pemerintah (PP) tentang Aparat Sipil Negara (ASN) agar mempunyai dasar untuk melakukan pemecatan.
"Gimana mau ngawasin arus mudik dan balik di DKI kalau ngawasin Balai Kota, ngawasin Monas saja enggak becus. Saya enggak ngerti kerjanya apa. Pamdal mungkin sekarang boleh sombong karena merasa dirinya PNS. Tapi tunggu tahun depan kalau ASN sudah disahkan. Saya pecat-pecatin semua," kata Ahok. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Bagaimana ceritanya ada tas tamu hilang tapi dia bilang 'Balai Agung bukan tanggung jawab kami'. Jelas-jelas ada CCTV, tapi enggak ada yang pelototin. CCTV hampir semuanya rusak karena enggak ada yang peduli," ujarnya.