Warga Depok Tuntut Kompensasi Proyek Tol Cijago II

Warga Depok, Jawa Barat, tuntut dana kompensasi pembangunan Tol Cijago sesi II.
Sumber :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan

VIVAnews - Tuntut dana kompensasi Tol Cijago sesi II, ratusan warga Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Depok, Jalan Margonda Raya, Senin 23 Juni 2014. Tak hanya akan berdemo, warga juga mengancam akan melakukan aksi boikot dengan menghadang alat berat yang akan melintas di lokasi proyek tersebut.
     
Dalam orasinya, warga yang merasa terkena dampak atas proyek tersebut menuntut kompensasi sebesar Rp600 ribu hingga Rp750 ribu per bulannya. Alasannya, warga merasa proyek pembangunan itu berdampak pada kenyamanan dan rusaknya fasilitas umum yang ada.
      
"Polusi udara akibat kegiatan pengerukan tanah. Kami juga harus bersabar ketika suara bising serta gaduh yang diakibatkan aktivitas kendaraan berat, kami juga harus berjibaku dengan lumpur dan tanah merah ketika hujan turun," kata koordinator demo, Gugun Gunawan.

Bahkan, akibat proyek itu warga harus kehilangan fasilitas umum karena sudah tidak layak digunakan. Warga yang sebagian besar adalah kaum ibu menuding pelaksana proyek PT. Hutama Karya kurang memperhatikan masyarakat sekitar. Khususnya warga yang terkena dampak langsung atas pembangunan tersebut.
     
"Intinya, pembangunan ini telah mengesampingkan hak hidup layal masyarakat sekitarnya. Harus dilakukan dengan penuh kajian analisis dampak lingkungan dan tidak terkesan terburu-buru," kata Gugun.
      
Aksi demo ini mendapat pengawal ketat dari aparat kepolisian. Usai menyampaikan orasinya di kantor Walikota Depok, masa kemudian melanjutkan aksinya ke kantor DPRD.
      
Untuk diketahui, Tol Cinere Jakarta Bogor Jagorawi (Cijago) sesi II sepanjang 5,7 km membelah lima kelurahan di wilayah Depok. Seperti Sukmajaya, Kukusan, Baktijaya, Kemirimuka dan Cisalak. Dalam prosesnya, ada sekitar 300 bidang tanah yang belum dibebaskan dari total yang harusnya dibebaskan 53,01 hektare.

Banyak yang Mudik H-4, Menhub Minta Maskapai Berikan Promo di H-10

Merasa Dipermainkan

Proses pembebasan yang terkesan berlarut-larut menuai protes ratusan warga  di kawasan Perumahan Pelni Sukmajaya, Cinere dan Kemiri Muka.
      
Warga yang meminta ganti rugi atas lahan dan bangunan mereka bahkan sempat berkali-kali melakukan aksi unjuk rasa dan memasang spanduk kecaman atas ganti rugi yang dinilai tak sebanding dengan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
       
"Kami merasa dipermainkan. Kami menuntut kepastian atas ganti rugi tanah milik Haji Amar bin Apun yang dalam hal ini diduga diserobot orang yang tidak bertanggungjawab," kata Kasno kuasa ahli waris Amar bin Apun.

Ahli waris akan tetap mempermasalahkan hal ini sebelum ada kejelasan ganti rugi atas tanah dan bangunan yang luasnya 4.700 meter.

"Kami menuntut keadilan atas hak kami. Jika tidak maka kami akan menuntut keranah hukum," kata Kasno. (ren)

Anak Selebgram Aghnia Punjabi Diduga Dianiaya Pengasuh, Badan Diduduki hingga Kepala Dibanting
[dok. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub]

Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat kembali membuka pendaftaran mudik gratis moda bus sebanyak 10 ribu orang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024