Pelajar Tewas Usai Ekstrakurikuler, Ini Respons Sekolahnya

Sumber :
VIVAnews
Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas
- Penyidik dari Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan masih mendalami dugaan penganiayaan terhadap salah seorang pelajar suatu SMA Negeri di Jakarta, AC, (16), usai mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Terkait hal itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Laode, angkat bicara.

Petugas Damkar Sebut Korban Tewas Terpanggang Akibat Kebakaran Toko Frame Mampang

"Sabawana (nama pencinta alam dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tersebut-
Brigjen Sharif Tuding Israel Berbohong Pembangkit Listriknya Rusak Usai Serangan Iran
red ) ini latihan rutin dan ada istilah pengambilan jaket merah. Saya amanatkan agar tidak malu (mengungkapkan) kalau punya penyakit dan fisik tidak kuat," ujar Laode di Jakarta, Sabtu 21 Juni 2014.


Sebelum AC dan rombongannya bertolak ke Tangkuban Perahu, Bandung, Jawa Barat --tempat melangsungkan kegiatan ekstrakurikuler selama delapan hari-- Laode mengatakan dirinya sempat memberikan amanat agar dalam kegiatan itu tidak ada tindakan
bully
dan latihan fisik.


"Ini kan bukan Kopassus yang mengantarkan baret. Namun kalau ada kesalahan, maka kami siap membantu terutama pihak kepolisian dan mengeluarkan mereka (pengurus eskul pencinta alam-
red
)," ujar Laode.


Terkait adanya sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuhnya, Laode mengaku dirinya telah mendapatkan informasi dari komite sekolah yang membenarkan adanya luka lebam di bagian pipi sebelah kiri. Bahkan, bagian telinga korban mengeluarkan darah.


Selain AC, terdapat pula beberapa siswa lain yang juga jatuh sakit setelah mengikuti ekstrakulikuler itu. Saat ini, polisi dan pihak sekolah masing menunggu visum dokter. "Sambil menunggu, Sabawana untuk sementara kami bekukan," kata Laode.


Baca juga:


(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya