Keunggulan Light Rail Transit untuk Jakarta

Proyek Monorel Kembali Jalan Ditempat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
KPU Klaim Penyelenggaraan Pilpres 2024 Sudah Sesuai UU Pemilu
- Pembangunan monorel sebagai satu solusi moda transportasi untuk mengatasi macet di Jakarta terus tertunda. Sebab, PT Jakarta Monorail selaku pelaksana pembangunan proyek terbelit banyak masalah mulai dari kecukupan modal hingga kajian teknis yang dinilai tidak memenuhi syarat.

Rupiah Ambruk ke Rp 16.128 per Dolar AS Imbas Serangan Langsung Iran ke Israel

Saat ini, Pemerintah DKI sedang memberikan kepada PT JM untuk memenuhi seluruh persyaratan yang diinginkan. Bila dalam dua bulan PT belum juga bisa memenuhi syarat tersebut, maka Pemprov DKI secara tegas akan membatalkan kembali kontraknya dengan perusahaan tersebut.
Timnas Indonesia U-23 Dikerjai Wasit, Shin Tae-yong: Ini Mirip Pertunjukan Komedi


Untuk mengantisipasi dibatalkannya proyek ini, Pemprov telah memiliki alternatif angkutan massal untuk dibangun, yakni LRT atau Light Rail Transit (transportasi rel cepat).


Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Senin, 9 Juni 2014 saat ditemui di kantornya di Balai Kota DKI Jakarta.


"Apa yang terjadi kalau monorel tidak sanggup penuhi permintaan kami? Akan kami batalkan. Lalu Jakarta jadi tidak punya transportasi massal? Tidak. Kami akan membangun Light Rail Transit atau LRT," ujar Ahok, sapaan Basuki.


Menurut Ahok, ditinjau dari segi teknologi, moda transportasi ini jauh lebih unggul bila dibandingkan dengan monorel. Ia menyebutkan, jalur LRT bisa dibangun secara bertingkat dengan menyambungkan antara satu gedung dengan gedung yang lainnya.


"Kalau monorel, tidak bisa lewat di persimpangan, karena dia dibangun dengan beton. Tapi kalau LRT bisa. Relnya bertingkat, stasiunnya pun bisa dibangun terbuka, 150 meter, di depan gedung-gedung, jadi dia menyambungkan antar gedung gitu," ucapnya.


Selain itu, kata dia, pembangunan moda transportasi ini pun akan bisa dilakukan dengan lebih cepat dengan biaya perawatan yang tidak setinggi monorel bila sudah beroperasi nanti.


"LRT itu bangunnya juga cepet karena pakai konstruksi baja. Kalau monorel tidak. Teknologinya beda. Dia
maintenance
-nya juga mahal," katanya.


Moda transportasi ini juga sudah terbukti sebagai angkutan umum terbaik karena sudah dipakai di beberapa negara maju seperti Singapura.


"LRT ini sudah yang terbaik. Makanya dunia juga pakainya LRT. Termasuk Singapura juga," ucap dia.


Atas semua keunggulan itu, Ahok semakin memantapkan keinginannya untuk membangun LRT. Dia mengatakan, apapun keputusan terhadap kelanjutan monorel nanti, Pemprov DKI akan tetap akan mengembangkan LRT.


"Kalau dia (monorel) jadi pun, dia tidak memenuhi seluruh solusi untuk menuntaskan macet Jakarta. Jadi LRT akan tetap kita bangun mau monorel jadi ataupun tidak jadi. Pasti akan kita bangun. Kita akan cari celah mana yang bisa meloloskan keputusan untuk melakukan pembangunannya," ucap Ahok.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya