Sumber :
- VIVAnews/Amal Nur Ngazis
VIVAnews
- Seorang pelajar Sekolah Menegah Pertama (SMP) nyaris celaka akibat ikut iring-iringan warga usai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, meresmikan Pasar Jembatan Dua di Tambora, Jakarta Barat, Jumat, 16 Mei 2014.
Peristiwa itu terjadi ketika warga yang ingin melihat Jokowi berdiri di atas jembatan penyeberangan yang sudah tua dan berkarat.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Tampilan Baru WhatsApp
Peristiwa itu terjadi ketika warga yang ingin melihat Jokowi berdiri di atas jembatan penyeberangan yang sudah tua dan berkarat.
Baca Juga :
Soal Epy Kusnandar Ditangkap Narkoba Bersama Rekannya di Sinetron Preman Pensiun, Begini Kata Polisi
Pada saat itu, warga bergerombol karena berusaha bersalaman dengan Jokowi. Tiba-tiba anak-anak ikut bergerombol tetapi karena tidak kedapatan tempat, maka mereka memilih jembatan penyeberangan yang sudah tua untuk berdiri.
Karena dipenuhi warga dan ditambah kondisi jembatan yang penuh karat , akhirnya pegangan tangan jembatan itu jatuh ke arah tangga dengan suara hantaman cukup keras.
Seorang anak SMP yang ikut melihat acara itu nyaris tertimpa besi sepanjang 10 meter. Beruntung, saat besi itu jatuh, dia langsung menghindar sehingga tidak tertimpa. Dengan wajah yang tampak kaget siswa itu langsung pergi.
Setelah kejadian itu, petugas Satpol PP dan kepolisian melarang warga menaiki jembatan penyeberangan. Sejumlah warga telah naik di jembatan itu pun turun dengan perlahan agar jembatan tak ikut runtuh.
Selesai peresmian pasar, para wartawan sempat mengajak Jokowi untuk melihat kondisi fisik jembatan penyeberangan yang berkarat dan tidak beratap itu. Tetapi Jokowi mengaku sudah tahu dan sudah terima laporan kejadian itu.
"Sudah tahu, saya sudah dengar. Nantilah nanti," ujar Jokowi sambil masuk ke mobil dinasnya. (umi)
Halaman Selanjutnya
Pada saat itu, warga bergerombol karena berusaha bersalaman dengan Jokowi. Tiba-tiba anak-anak ikut bergerombol tetapi karena tidak kedapatan tempat, maka mereka memilih jembatan penyeberangan yang sudah tua untuk berdiri.
