- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum melakukan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT).
Saluran sepanjang 1,27 kilometer itu akan mengalirkan sebagian debit air Ciliwung ke BKT. Sodetan itu akan menjadi salah satu cara penanggulangan banjir.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Jumat 9 Mei 2014, menyebutkan bahwa pembangunan kanal ini sudah dimulai sejak beberapa bulan yang lalu. Tetapi, karena pembangunan sudah masuk ke dalam tahap penggalian, sehingga Jalan Otista di Jatinegara, Jakarta Timur, harus ditutup untuk mempermudah proses pengerjaan.
"Pembangunan fisik sudah dimulai, Jalan Otista sudah ditutup. Tahun depan itu rampung," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta.
Jokowi mengatakan pengerjaan fisik sodetan Ciliwung itu sendiri sedang dalam proses pembuatan arriving shaft tepatnya berada di RW 02 Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.
Arriving shaft akan menjadi titik pertemuan untuk pengeboran bagian inlet di Jalan Otista Raya dan outlet di Jalan DI Panjaitan. Kedalaman inlet di Jalan Otitsta Raya sedalam 12 meter dan outlet 14 meter. Fungsinya mengalirkan air ke Kali Cipinang kemudian dilanjutkan ke BKT untuk dibuang ke laut.
Kemudian, untuk lebar pipa dalam sodetan yaitu empat meter untuk pipa luar dan pipa dalam 3,5 meter diperkirakan akan memakan waktu empat bulan. Proyek pengerjaan sodetan kali Ciliwung ke KBT mulai berimbas penutupan pada Jalan Otista III mulai Sabtu 10 Mei hingga 10 Agustus 2014. "Penutupannya jurang lebih tiga bulan," ujar Jokowi.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Benhard Hutajulu, mengatakan bahwa antispasi pengalihan arus lalu lintas pun mulai diberlakukan sejak Sabtu pagi pukul 07.00. Sejumlah jalan pun sudah disiapkan agar pengendara tetap dapat berjalan.
"Sosialisasi terkait penutupan jalan sudah dilakukan. Sosialisasi dilakukan dengan memasang papan pengumuman di sekitar jalan yang menuju Jalan Otista 3," tuturnya. (asp)
3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru
Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).
