Jumlah Pekerja Lepas Dinas Kebersihan Membengkak, Ahok Ngamuk Lagi

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, saat melampiaskan kemarahan kepada stafnya beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVAnews/ Rohimat Nurbaya
VIVAnews
Pemain Chelsea Rebutan Penalti, Mauricio Pochettino: Ini Seperti Anak Kecil Memalukan
- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, kembali naik pitam ketika memimpin rapat di Balaikota, Kamis, 8 Mei 2014. Kali ini kemarahan Ahok, sapaan Basuki, tiba-tiba muncul saat menerima laporan pekerja lepas dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta, yang jumlahnya melonjak sangat banyak dari tahun sebelumnya.

Prediksi Liga Europa: AS Roma vs AC Milan

Menurut Ahok, laporan jumlah pekerja lepas yang diterima tahun lalu sebanyak 3.500 orang, sedangkan tahun ini jumlahnya tiba-tiba melonjak menjadi 10.721 orang atau hampir empat kali lipat.
Serahkan Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres, Anies: Semoga MK Beri Keputusan yang Baik


"Saya sudah mulai muak cara kerja seperti ini. Angka itu didapat dari mana? Kalau Bapak-bapak manipulasikan data, saya penjarakan," ucap Ahok kepada para peserta rapat.


Ahok menuding, adanya data pekerja lepas sebanyak itu diduga karena kongkalikong antara Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kebersihan DKI Jakarta dan para pengusaha pengangkutan sampah yang bekerja dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Kata Ahok, dipastikan ada para pengusaha yang sengaja merekrut para pegawai baru sebanyak-banyaknya. Kemudian dia memecat para pekerja lepas lama yang sudah puluhan tahun bekerja.


"Caranya seperti ini, kalau mau ribut kita adu tembak saja. Saya punya tujuh orang pengawal dari Brimob. Saya punya preman yang resmi," kata Ahok sambil menunjuk beberapa pejabat dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta.


Kemudian kemarahan itu bertambah lagi ketika permintaan hitungan angkut sampah per rit atau dihitung sekali jalan ditolak oleh para pengusaha karena dianggap tidak akan efektif dengan cara kerja yang baru. Para pengusaha meminta cara pengangkutan sampah tetap dihitung dengan cara tonase.


Kata Ahok, apabila dihitung dengan cara yang lama atau hitungan tonase banyak sampah yang tidak terangkut. Karena kebanyakan para pengusaha beralasan bahwa hitungan kontraknya sudah habis.


"Kalau dihitung dengan cara lama kami banyak dibohongi," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya