Komnas PA: Sekolah Internasional Belum Tentu Punya Manajemen Baik

Murid di kelas.
Sumber :
  • iStockphoto

VIVAnews – Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, menyatakan sekolah bertaraf internasional bukan jaminan manajemennya selalu baik. Hal ini ia kemukakan menyusul kasus pelecehan seksual terhadap seorang murid TK sebuah sekolah internasional di Jakarta Selatan.

“Faktanya, sekolah (lokasi kekerasan seksual) ini tidak mencerminkan sekolah internasional. Sistem dan manajemen pendidikannya kacau, seakan hanya lip service tanpa memberikan jaminan keamanan untuk para muridnya,” ujar Arist dalam konferensi pers di Komnas PA, Jakarta, Rabu 16 April 2014.

Arist mengatakan, seharusnya sekolah menjadi tempat yang aman selain di rumah. Dalam kasus ini, TK internasional tempat korban kekerasan seksual bersekolah hanya tampak dari luar memiliki pengamanan ketat. Namun di dalamnya, manajemen sekolah mengabaikan keamanan dan kenyamanan muridnya.

“Orang luar yang ingin masuk ke dalam tidak diperbolehkan, bahkan untuk orangtua sekalipun. Tetapi mereka tidak mempunyai sistem yang baik dalam perekrutan pegawai, dimulai dari guru sampai cleaning service. Padahal kan orang-orang itu dalam kerja sehari-harinya berinteraksi dengan anak-anak. Saya pastikan manajemennya amburadul,” kata Arist.

Sekolah bertaraf internasional, ujar Arist, seharusnya punya standar khusus dalam mekanisme pemberian pendidikan dan keamanan bagi para siswa di dalamnya. “Kalau standar mereka diabaikan, kejadian ini bisa saja sudah memakan korban lain jauh-jauh hari sebelumnya,” kata dia.

Komnas PA meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh segera memberikan sikap tegas. “Saya yakin Mendikbud sudah tahu masalah ini. TK taraf internasional itu tidak memikin izin, melakukan kelalaian. Mendikbud harus memberikan sanksi tegas. Kalau perlu, tutup saja sekolah itu,” ujar Arist.

Arist meminta pihak sekolah kooperatif dan tidak saling lempar tanggung jawab. “Kalau mereka tidak mau bertanggung jawab, habislah sudah. Mereka harus bertanggung jawab baik secara pidana maupun perdata,” kata dia. (eh)

Baca juga:

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”
Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI kembali mendapat pertanyaan mengenai masa depan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejelasan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024