Ahok: Manusia Gerobak Itu Hanya Didramatisir Saja

Manusia gerobak
Sumber :
  • ANTARA foto/Andika Wahyu
VIVAnews
796 Ribu AgenBRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Masyarakat Selama Libur Lebaran
- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan sebagian besar penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang hidup di gerobak, atau yang sering disebut sebagai manusia gerobak, bukanlah warga Jakarta.

Masyarakat Tak Disarankan Mudik Naik Sepeda Motor

Meski demikian, Ahok, sapaan Basuki, mengaku Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tetap akan memperhatikan nasib mereka dengan membuatkan panti atau rumah susun untuk tempat tinggal.
Ketua TKN Prabowo-Gibran Hadir di Open House Megawati, PDIP Beri Penjelasan Begini


Manusia gerobak itu adalah warga pendatang yang datang ke Ibu Kota untuk mengadu nasib. Namun karena tidak ada keterampilan, mereka akhirnya terlantar tidak mampu menyewa rumah, lalu hidup di gerobak.


"Manusia gerobak banyak yang bukan orang Jakarta. Kami kembalikan saja. Manusia gerobak itu hanya didramatisir saja," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis, 10 April 2014.


Dia meyakinkan Pemprov DKI tidak akan menutup mata dengan keberadaan manusia gerobak. Sebab, kata dia, di Jakarta ada program rumah susun untuk warga yang tidak mampu. Saat ini, sudah ada beberapa manusia gerobak yang diberikan rumah susun supaya bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak dan manusiawi.


"Kami ada program rumah susun. Sudah ada beberapa yang kami masukkan ke rumah susun," ujarnya.


Tidak hanya itu, lanjutnya, Pemprov DKi sedang menyiapkan panti sosial untuk PMKS, termasuk manusia gerobak. Panti sosial tersebut akan dibangun di luar Jakarta.


"Kami lagi pikirkan menyiapkan panti sosial di luar Jakarta. Kami taruh mereka saja di situ. Ini kan orang yang cari duit, bukan cari makan. Mereka cari duit mau kaya," ucap Ahok.


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah asal manusia gerobak tersebut. Kata dia, Pemprov DKI juga berencana memulangkan manusia gerobak ke daerah asalnya. Lalu bila kembali lagi ke Jakarta, mereka akan dipidana.


"Kita akan pulangkan mereka ke kampung halamannya. Tetapi kalau kembali lagi ke Jakarta, mesti kami pidana. Ini kita mau bicara dengan Pak Wali Kota bagaimana caranya. Yang penting mereka harus dipulangkan," katanya. (eh)

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya