Belasan Perempuan Jakarta Diperkosa Lalu Dibunuh, Pelaku Orang Dekat

Jasad korban pembunuhan
Sumber :
  • ANTARA/Joko Sulistyo
VIVAnews
Mengejutkan! Rangking FIFA 8 Negara Eropa Ini Ada di Bawah Timnas Indonesia
- Jakarta ternyata semakin tidak aman bagi kaum perempuan. Terbukti dalam tiga bulan terakhir, angka pembunuhan terhadap perempuan terus meningkat.

Top Trending: Sosok Noni Belanda Jadi Anggota TNI sampai Polisi Beri Mahar Emas Palsu

Sebagian korban, diperkosa sebelum dibunuh. Tragisnya, para perempuan yang dibunuh tersebut dibuang begitu saja di jalanan.
Pendeta Ini Ajak Jemaatnya Untuk Masuk ke Masjid dan Ungkap Hal Tak Terduga Ini


Wulan Danoekoesoemo, aktivis perempuan, mengomentari fenomena ini. Menurutnya, kejadian (pemerkosaan) itu sangat umum ditemui dalam berbagai kasus kekerasan seksual. Kasus seperti itu justru jarang melibatkan pelaku yang benar-benar asing bagi korban.


"Pelaku kekerasan seksual umumnya mengincar korban yang ada didekatnya, ini terjadi karena adanya kemudahan akses, kepercayaan korban terhadap pelaku yang tumbuh karena kedekatan keluarga, relasi
interpersonal
, hubungan kerja dan sebagainya," kata Wulan Danoekoesoemo, yang juga merupakan pendiri Lentera Indonesia, kelompok pendukung korban pemerkosaan yang bertahan.


Tragisnya, banyak korban perempuan dibunuh di Ibu Kota yang merupakan wilayah hukum Polda Metro Jaya, daerah di mana seharusnya keamanan perempuan lebih terjamin. Sumberdaya keamanan mestinya paling lengkap di ibu kota negeri. 


Dalam beberapa kasus yang didampingiya, Wulan Danoekoesoemo mengatakan, ia sering melihat polisi masih sering terbalik menempatkan posisi korban dan pelaku.


Korban harus membuktikan bahwa tindak kekerasan seksual memang benar-benar terjadi, sedangkan pelaku tidak perlu membuktikan bahwa dia tidak melakukannya. Ini kemudian berimbas pada penyelesaian kasus, penyusunan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan berbagai proses lainnya.


Wulan menilai, dari situ bisa dipahami bahwa penegak hukum memerlukan objektivisme untuk menyelesaikan kasus-kasus kriminal yang terjadi.


"Seringkali korban yang harus berkali-kali memaparkan ulang kejadian traumatis yang dialaminya, alangkah lebih baik apabila aparat penegak hukum dapat menunjukkan empati kepada para korban kekerasan seksual," jelas Wulan kepada
VIVAnews
, Senin 31 Maret 2014.


Kasus-kasus itu memberi pelajaran kepada wanita untuk selalu menjaga keselamatannya. Namun menurut Wulan, jangan jadikan itu beban dan tanggung jawab untuk wanita saja.


Baginya, pemerintah harus merevisi UU yang mengatur pasal terkait. Sebab, selama ini angka kekerasan seksual meningkat tajam karena hukuman untuk pelaku masih ringan.


"Selain itu, siapapun yang melihat bentuk kekerasan seksual terjadi di sekelilingnya, laporkan dan jangan diam saja, kalau kita diam, berarti sama saja membiarkan pelaku mencari korban berikutnya," tambah Wulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya