Eks Tim Sukses Ikut Pengadaan Busway, Jokowi: Melanggar Kita Gebuk

Bus Baru Transjakarta Bermasalah
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna
- Mantan tim sukses Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Michael Bimo Putranto diduga terlibat dalam pengadaan TransJakarta oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Bimo merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang pernah menjadi Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.

Safari Ramadan di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah 2.000 Paket Sembako

Saat dikonfirmasi, Jokowi mengaku kenal dengan Bimo Putranto. Tapi keikutsertaan Bimo dinilai hal wajar karena siapa pun bisa saja menang dalam tender tersebut.
Russia Delivers Over 29 Tons of Humanitarian Aid for Gaza


"Mekanisme pengadaan barang jasa itu lelang. Risikonya banyak. Ada yang menang bisa tetangga, bisa kawan saya, bisa juga musuh saya. Itu risiko mekanisme lelang. Kalau saya, aturan ya sudah. Kalau sudah melanggar, urusannya kita gebuk," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin, 10 Maret 2014.


Jokowi mengatakan banyak yang sering mencatut namanya untuk ikut dalam proyek. Dia pun sudah memperingatkan kepada kepala dinas, camat, bahkan lurah supaya berhati-hati dan tidak mudah percaya apabila yang membawa-bawa namanya.


"Hati-hati dengan yang bawa foto saya, banyak yang bilang saya orang dekat Jokowi. Saya keluarga dekat Jokowi, temannya Jokowi. Hati-hati juga yang bawa nama tim sukses Jokowi. Lagi pula tim sukses itu banyak, ada relawan juga, bukan tim," ujar dia.


Dia mengaku belum mengetahui keterlibatan Bimo dalam pengadaan TransJakarta itu. Jokowi hanya sebatas kenal dengan Bimo. Secara lebih rinci, Jokowi memastikan tidak tahu bahwa Bimo memiliki perusahaan bidang transportasi atau seperti apa.


"Saya tidak mengerti, dia ikut lelang bawa PT (perseroan terbatas) atau hanya makelar. Saya tidak mengerti.
Moso
gara-gara saya kenal kamu, saya urusi kamu kan tidak," ucap dia.


Seperti diberitakan sebelumnya, kisruh pengadaan bus itu mulai mencuat sejak awal Februari lalu. Saat itu ditemukan banyak kerusakan pada sebagian dari 90 bus baru yang disimpan di pool TransJakarta Cawang, Jakarta Timur. Bahkan baru beberapa hari dioperasikan sudah ada bus yang mogok.


Puluhan bus yang diparkir di pool Cawang tersebut, merupakan bagian dari pengadaan 310 TransJakarta dan 342 Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Buntut dari skandal itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, dicopot dari jabatannya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya