Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Jenazah Ade Sara Angelina Suroto, mahasiswi yang dibunuh Hafitd, mantan pacarnya telah dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Jumat 7 Maret 2014. Sebelumnya jasad korban pembunuhan itu disemayamkan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Namun, sejak di RSCM hingga proses pemakaman tadi, orang tua kedua pelaku pasangan kekasih, yaitu Hafitd dan Assyifa, belum menemui orang tua korban.
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Namun, sejak di RSCM hingga proses pemakaman tadi, orang tua kedua pelaku pasangan kekasih, yaitu Hafitd dan Assyifa, belum menemui orang tua korban.
Orang tua para pelaku yang membunuh Sara Angelina Suroto, tidak datang melayat menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Keluarga kedua pelaku sampai sekarang belum datang. Kalau tidak datang juga tidak masalah, karena kami sudah ikhlas," kata Suroto, ayah korban saat ditemui
VIVAnews
di kediamannya.
Meski kecewa dan marah terhadap pelaku yang tega merenggut nyawa anak semata wayangnya, Suroto mengaku telah memaafkan perbuatan keji mantan pacar kekasih teman anaknya itu. Namun, pelaku harus tetap mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum yang berlaku.
"Kami sudah ikhlas dan memaafkan kedua pelaku. Tetapi konsekuensi hukum harus tetap berlaku bagi mereka," tegasnya.
Secara bersamaan, Ibu kandung korban, Elisabeth juga menyampaikan hal senada. Ia sangat dekat dengan anak semata wayangnya itu, bahkan tetangga melihatnya seperti orang beradik kakak. Sang Ibu juga telah merelakan kepergian sang buah hatinya tersebut.
"Bagaimanapun walaupun saya kecewa, marah, tidak terima, saya harus memaafkan pelaku. Dan saya telah memaafkan mereka. Dengan begitu perasaan saya bisa sedikit lebih tenang, karena sebelumnya sakit sekali hati saya," kata Elisabeth. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Orang tua para pelaku yang membunuh Sara Angelina Suroto, tidak datang melayat menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.