Bus TransJakarta Rusak, Ahok: Saya Galak Begini, Masih Berani Main

Bus Baru Transjakarta Bermasalah
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tak mengira bakal terjadi penyelewengan dalam pengadaan bus TransJakarta oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Ernando Ari Jago Banget, Timnas Indonesia Butuh Naturalisasi Kiper Inter Milan?

Menurut Ahok, begitu dia biasa disapa, ia sudah berulang kali mewanti-wanti kepada Dishub agar membeli yang terbaik dalam pengadaan bus itu. Dalam rapat, Ahok kembali mengingatkan hal tersebut. Namun ternyata hal itu belum cukup untuk membuat pengadaan bus berjalan lancar dan bebas dari tangan-tangan jahil yang memiliki kepentingan.
Asyik Lawan Arah, Bus Pandawa 87 Diadang Kopassus

"Kalau bicara jujur, saya yang salah juga. Saya terlalu naif. Kami berpikir pasti aman. Saya juga berpikir mana mungkin berani sih, saya sudah galak kayak begini. Masa berani main. Eh, enggak tahu benar-benar masih berani main," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu 26 Februari 2014.
Pengakuan Mengejutkan Pelatih Australia terkait Penampilan Ernando

Disampaikan Ahok, meski sudah diketahui ada kecurangan, ia tidak ingin menghakimi siapapun. Karena menurutnya, hal tersebut harus dijadikan sebuah pelajaran yang berharga supaya ke depannya tidak ada lagi kejadian seperti itu.

Ke depannya, Ahok berharap agar jangan sampai ada kejadian lagi sebuah perusahaan kontraktor ikut dalam pengadaan bus TransJakarta. Karena menurutnya, soal pengadaan alat transportasi ini bukan merupakan hal mudah. Selain harus bisa bertahan lama, bus juga harus aman untuk warga Jakarta yang ingin beralih ke transportasi umum.

"Yang menang tender juga enggak pernah mengurus soal bus, tapi soal bangunan. Tapi saya tidak berani menghakimi ini benar apa enggak. Tapi logikanya, ini kan pengadaan pakai SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). Kalau pengadaan bus harusnya yang pengalaman mengurus bus dong," katanya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menambahkan, selain ada kerusakan dalam bus tersebut, setelah diselidiki ternyata harga bus yang diimpor langsung dari China itu terlalu mahal. Menurut dia, secara logika seharusnya merek yang tidak terlalu terkenal dari China tidak akan mencapai harga Rp3,3 miliar per unit nya.

"Harga patokannya kemahalan kan. Masa merek tidak jelas bisa begitu mahal. Terus waktunya juga mepet. Berarti mereka sudah siapkan di China dong. Sudah bikin order dong, soalnya yang lain tidak pernah ikut (tender)," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya