Banjir Ganggu Ekonomi, Jakarta Tanggap Darurat

Banjir di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVAnews -
Paket Promo ke Destinasi Wisata Dunia Bisa Dapat Diskon Rp 12 Juta, Simak!
Pemprov DKI Jakarta dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar rapat mengenai situasi terakhir tentang banjir di DKI Jakarta, Minggu 19 Januari 2014. Tujuannya, untuk mempersiapan perubahan dari situasi siaga darurat menjadi tanggap darurat.

KPU Kabupaten Tangerang Buka Rekrutmen PPK dan PPS Pilkada 2024: Tersedia 967 Kuota

"Intinya kami ingin membantu para pengungsi banjir yang berada di 154 titik," kata Wiriyatmoko, Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI Jakarta.
Istana Tegaskan Jokowi Tidak Ada Agenda Kunjungan Kerja ke Surabaya


Dia menambahkan, melihat situasi banjir kini hampir sama dengan tahun lalu, yaitu sebanyak 17 persen wilayah DKI yang terendam banjir.


"Maka Pemprov DKI Jakarta perlu untuk mempersiapkan menerbitkan SK Gubernur mengenai perubahan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat," ujar Wiriyatmoko.


Dia menjelaskan, untuk mengubah status menjadi tanggap darurat harus memenuhi syarat bahwa banjir sudah mengganggu perekonomian DKI Jakarta.


"Syarat itu sudah dapat dilihat dari Stasiun Tanah Abang yang tenggelam dan BMKG yang menyatakan curah hujan akan semakin tinggi dalam beberapa hari ke depan," kata Wiriyatmoko.


Dia juga menyampaikan, untuk status siaga darurat pada saat ini anggarannya masih mendapat bantuan dari BNPB. Tapi, apabila berubah menjadi tanggap darurat maka anggarannya harus dipersiapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta.


"Besok akan kami rapatkan dengan Pak Gubernur untuk menentukan perubahan status ini. Kalau hasil rapat menyatakan besok, ya besok," kata Wiriyatmoko.


"Intinya, kami dari pemerintah DKI Jakarta sudah siap jika memang situasinya berubah menjadi tanggap darurat. Kami tidak mau ada warga korban banjir Jakarta yang meminta uang di pinggir jalan," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya