Atasi Banjir, Ini Tiga Solusi dari Jawa Barat

Banjir di kawasan Pondok Gede Permai
Sumber :
  • ANTARA/Paramayuda
VIVAnews
Kisah AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga
- Akibat curah hujan yang tinggi, sejumlah wilayah di Jawa Barat kembali terendam banjir. Salah satunya di Kota Bekasi, daerah yang lokasinya berbatasan dengan Jakarta.

Siap-siap Kunjungi Chef Expo 2024, Ada Apa Aja?

Banjir di Bekasi, bahkan kini menjadi hal biasa, terutama bagi warga yang tinggal di bantaran Kali Bekasi. Kali Bekasi merupakan aliran dari Kali Cikeas dan Cileungsi di Kabupaten Bogor.
Luhut Minta Prabowo Subianto Tak Bawa Orang Toxic, Zulhas: Beliau Tahu yang Terbaik


Untuk mengatasi banjir, Pemerintah Provinsi Jawa Barat punya tiga solusi yang ditawarkan. Pertama, dilakukannya konservasi di wilayah hulu.

"Konservasi seluruh hutan di hulu yang ada di daerah Puncak," ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, saat meninjau lokasi banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah, Pondok Gede, Kota Bekasi, Senin 13 Januari 2014.


Kedua, menghidupkan kembali danau-danau alam, yang ada di sepanjang bantaran kali dari wilayah hulu hingga hilir.


"
Kan
sejak hulu sampai hilir ada ratusan danau. Sebagian sudah terjadi sedimentasi, sudah jadi daratan," kata Aher --sapaan Ahmad Heryawan.


Dan solusi ketiga, adalah untuk wilayah tengah hilir. Pemerintah Daerah (Pemda) setempat diminta bisa mempertahankan lebar dan kedalaman sungai atau kali.


"Harus ada komitmen, kalaupun akan bangun dinding, minimal harus 20 meter dari bibir sungai," katanya.


"Sekarang ini aneh, lebar Kali Ciliwung di wilayah Bogor lebih besar, ketimbang di Kampung Melayu. Banjir di sana kan akibat luapan air, karena lebar dan dalamnya terus berkurang," ucap dia.


Tiga solusi yang ditawarkan tadi, lanjut Aher, coba diwujudkan dalam Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur. Kerjasama itu dilakukan sejumlah pemerintah daerah, termasuk tiga provinsi yakni, DKI, Jawa Barat dan Banten.


"Kami ingin BKSP itu dipimpin pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PU. Supaya mudah dalam hal anggaran," ujarnya.


Aher juga berharap dengan di bawah payung BKSP itu, bisa dibuat tim agar ada komitmen bersama untuk menyelesaikan banjir sejak hulu hingga hilir. "Serta dibuat pula
schedule
untuk mengatasi banjir 10 tahun ke depan," ucap dia.


Sementara itu, terkait keberadaan Kanal Banjir Timur (BKT), Aher mengaku akan terus meningkatkan kerjasama dengan DKI untuk membuat sodetan guna mengalirkan air dari wilayah Bekasi. "Sekarang sudah ada (sodetan). Ke depan akan kita tingkatkan lagi," katanya.


Dalam kesempatan itu, Aher mengungkapkan, penanganan banjir juga terus dilakukan di wilayah Jawa Barat lainnya. Meskipun daerah itu tidak masuk BKSP Jabodetabekjur.


Saat ini, Pemprov Jawa Barat tengah melakukan perbaikan Sungai Citarum sejak kilometer 0 hingga 20. Perbaikan menelan anggaran ratusan miliar rupiah.


"Untuk bangun jalan sejauh 20 kilometer hanya butuh anggaran Rp40 miliar. Tapi, untuk perbaikan sungai, Rp100 miliar saja masih kurang," tuturnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya