Kaleidoskop 2013: Empat Kecelakaan Maut yang Hebohkan Jakarta

Kecelakaan Kereta Api dan Truk Tangki LPG di Bintaro
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Kecelakaan lalu lintas turut menjadi penyebab kematian terbesar di Jakarta dan sekitarnya. Berdasarkan catatan Polda Metro Jaya, pada 2013 ini ada 668 nyawa melayang di jalan.

Babak Baru Kasus Hoax Rekaman Forkopimda, Palti Hutabarat Diserahkan ke Kejaksaan

Meski jumlahnya turun 27 persen dibanding 2012, angka itu tidak bisa diremehkan. Selama ini, kelalaian manusia masih menjadi penyebab utama
kecelakaan.

Sepanjang 2013, setidaknya ada 6.360 kecelakaan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Dari ribuan insiden, beberapa di antaranya menarik perhatian publik.

Menurut catatan VIVAnews, ada empat kecelakaan yang menghebohkan di tahun ini. Berikut rangkumannya.

Tragedi Bintaro 2

Tujuh orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam kecelakaan Commuter Line dan truk tangki pengangkut BBM di perlintasan Bintaro Permai, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin siang, 9 Desember 2013.

Berita Man Utd: Erik ten Hag Akui Situasi Bermasalah hingga Kekhawatiran Wright Soal Kobbie Mainoo

Gerbong paling depan arah Tanah Abang yang berisi penumpang wanita itu terbakar setelah menghantam truk bermuatan bensin 24 ribu liter milik PT Pertamina. Empat penumpang tewas adalah wanita. Sementara tiga lainnya awak kereta termasuk masinis dan asistennya. Semua korban tewas dalam kondisi hangus terbakar. 

Insiden itu terjadi sekitar pukul 11.23 WIB. Kereta dengan nomor KA 1131 yang melaju menuju Tanah Abang menabrak truk tangki yang berada di tengah rel.

Penumpang yang berada dalam gerbong panik. Mereka berusaha menyelamatkan diri setelah terdengar benturan keras yang disusul ledakan. Namun, pintu kereta tidak terbuka.  Mereka berlarian ke arah belakang.

Beberapa penumpang laki-laki berusaha memecah kaca kereta. Setelah kaca dipecah, penumpang berhamburan ke luar gerbong menjauh dari lokasi kejadian. Sejumlah motor yang ada di dekat truk ikut kena jilatan si jago merah, karena saat truk tertabrak, bensin tumpah membasahi kendaraan lain.

Hingga kini penyelidikan kecelakaan itu masih berlangsung. Polisi sudah memeriksa manajemen PT Kereta Api dan sopir beserta kernet truk tangki itu. Namun Polda Metro Jaya belum menetapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam kecelakaan maut itu.

Tabrakan Maut Putra Ahmad Dhani


Mitsubishi Lancer keluaran 2010 yang dikemudikan AQJ, kecelakaan di di Tol Jagorawi kilometer 8+200, Jakarta Timur, Minggu dini hari, 8 September 2013. Mobil yang dipacu dengan kecepatan tinggu itu hilang kendali. Kemudian menabrak pembatas besi di tengah tol.

Anindya Bakrie Praises PP PBSI for Indonesian Success in All England

Karena terbentur besi pembatas, mobil terbang dan menyerempet sisi kanan belakang Toyota Avanza hitam bernomor polisi B 1882 UZJ yang melaju dari arah berlawanan. Namun pengendara Avanza mampu mempertahankan keseimbangan, sehingga mobil tidak mengalami kerusakan parah.

Nahas bagi mobil Daihatsu Gran Max B 1349 TEN yang berada di sampingnya. Tidak sempat menghindar, mobil itu pun terhantam keras oleh Lancer AQJ. Tujuh dari 13 penumpang Gran Max meninggal dunia. AQJ sendiri mengalami luka yang cukup serius.

Ketika itu AQJ mengaku sangat lelah dan pikirannya kosong. Bahkan saat bayar tol dia tak sadar sehingga tidak mengambil uang kembalian. AQJ baru tersadar saat temannya mengingatkan bahwa di depan ada mobil.

Ahmad Dhani memastikan membayar ganti rugi kepada para korban. Dia juga berkomitmen untuk menanggung biaya kuliah anak korban sampai tingkat S3. Sementara itu, kasus hukum terhadap putranya terus berjalan. AQJ ditetapkan menjadi tersangka.

Berkas penyidikannya telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Untuk tahap selanjutnya, penyidik Polda Metro Jaya akan segera melimpahkan barang bukti dan tersangka ke Kejaksaan. Rencananya pelimpahan tahap dua itu dilakukan usai tahun baru nanti. Jika prosesnya berjalan lancar, tidak lama lagi AQJ akan menjadi pesakitan duduk di kursi terdakwa.  

Kematian Tragis Ustaz Jeffry


Ustaz gaul itu menghadap Sang Kuasa lewat kecelakaan motor sport di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat 26 April 2013. Uje, sapaan Ustaz Jeffry, yang menunggangi Kawasaki 650 cc tipe ER-6n itu menghantam pohon palem milik warga setempat pukul 1.00 WIB. Saat itu Uje baru saja pulang dari kawasan Kemang. Dengan kecepatan tinggi dia bergegas menuju rumahnya di Rempoa.

Dia melintasi Cipete, Terogong dan Fatmawati. Saat melaju di bundaran Pondok Indah, motornya menabrak trotoar hingga akhirnya menghantam pohon palem. Dia terpelanting sejauh empat meter bersamaan dengan motornya yang berwarna hijau dengan posisi telungkup.

Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Sudarmanto, menduga kepala Uje menghantam keras pohon. Helmnya pun terlepas. Dari hidung dan telinganya keluar darah segar. Melihat kejadian itu, pengawal Uje, sekuriti perumahan dan pemilik warung langsung mengevakuasi ke Rumah Sakit Pondok Indah. Uje sempat dirawat selama setengah jam, lalu menghembuskan nafas terakhir.

Menurut hasil olah tempat kejadian perkara, polisi memastikan kecelakaan akibat human error. Apalagi, kata Sudarmanto, dini hari itu itu cuaca cerah serta lalu lintas lancar. Juga tidak ada faktor lain, seperti jalan berlubang. Ia pun menjelaskan, saat kecelakaan terjadi, Uje tidak sendiri. Ia dikawal orang lain yang juga mengendarai sepeda motor. "Kecepatan kami tidak bisa menentukan berapa kilometer per jam. Namun, cukup tinggi," ucapnya.

Kecelakaan Anak Hatta Rajasa

BMW X5  yang dikendarai M Rasyid Amrullah Rajasa menabrak Daihatsu Luxio F 1622 CY di ruas Tol Jagorawi Kilometer 3+350. Dua penumpang Luxio tewas dalam kecelakaan yang terjadi di awal tahun itu, Selasa pagi, 1 Januari 2013. Sementara tiga penumpang lainnya mengalami luka ringan.

Korban tewas adalah Harun (57 tahun), pria beralamat Jalan Semangka 1 N0.99  Cibodas Sari, Tangerang dan M Raihan (14 bulan), bocah laki-laki, warga Kampung Ciaul RT 8/2 Mekarjaya, Kababungan, Sukabumi, Jawa Barat.

Awalnya polisi tak bersedia menjelaskan identitas pengemudi mobil berkelir hitam melatik itu. Kepastian baru didapat setelah Kepala Divisi Humas Mabes Polri yang saat itu dijabat Inspektur Jenderal Suhardi Alius membenarkan bahwa M Rasyid Amrullah adalah putra Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Kecelakaan itu bermula saat Jeep BMW bernomor polisi 272 HR dipacu Rasyid dari arah Jakarta menuju Bogor di lajur tiga. Begitu melaju di kilometer 3.500, mobilnya menabrak Luxio yang dikemudikan Frans Sirait dari belakang sekitar pukul 5.45 WIB.

Rasyid mengaku saat itu sehat dan segar bugar. Sebelum kecelakaan, dia merayakan pesta pergantian tahun di Kemang. Saat kejadian cuaca juga cerah dan jarak pandang mencapai 100 meter. Dia sempat melihat mobil dari arah kiri belakang menyalip ke kanan untuk mengambil posisi jalurnya dan dia sempat menghindar.

Saat terjadi benturan, Rasyid mengaku langsung mengerem. Setalah itu, dia merasakan airbag mengembang dan mesin mobil langsung mati. Lalu dia melihat korban berjatuhan.

Esok harinya, Hatta mendatangi kediaman keluarga korban. Dia memberi santunan, meminta maaf dan berjanji akan menanggung biaya pendidikan anak korban hingga ke perguruan tinggi.

Sementara, di jalur hukum, Rasyid hanya dikenakan hukuman percobaan. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menjatuhkan vonis lima bulan penjara dengan masa percobaan enam bulan. Artinya, Rasyid tidak ditahan di penjara. Dia baru ditahan jika dalam masa percobaan itu mengulangi perbuatannya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya