Mengenal “Cairan Setan”, Jurus Pamungkas Pencuri Motor

Ilustrasi curanmor.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Polisi meringkus komplotan rampok pencuri motor (Curanmor) yang biasa beraksi dengan menggunakan cairan kimia, yang disebut pelaku sebagai “Cairan Setan”.  Cairan ini, kerap dimanfaatkan pelaku untuk merusak benda keras seperti kunci dan gembok motor.

Marketing Manager di Laboratorium Afiliasi Kimia Universitas Indonesia, Puji Yanto pada VIVAnews, Kamis 19 Desember 2013 mengatakan, "Cairan Setan" ini diduga kuat kumpulan dari cairan asam. Biasanya, cairan tersebut digunakan untuk analisa kimia (penelitian) di laboratorium dan industri.

“Karena belum lihat langsung cairan yang digunakan pelaku saya belum tahu jenis asam apa. Tapi yang jelas ini pasti cairan asam. Ada beberapa jenis yang dimungkinkan digunakan pelaku. Bisa jadi ini jenis asam nitrat, asam klorida atau asam sulfat,” ujar Puji.

Puji menjelaksan, asam sulfat, asam nitrat dan asam klorida (HCL) memiliki sifat yang berbeda. Asam nitrat biasa digunakan dibagian metalurgi dan pengilangan, karena dapat bereaksi dengan metal.

Ketika dicampurkan dengan asam klorida, maka campuran ini akan membentuk aqua regia, satu dari sedikit reagen yang dapat melarutkan emas dan platinum.

Sedangkan Asam Klorida merupakan larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCL). Ia adalah asam kuat dan biasa digunakan untuk keperluan industri. Asam klorida harus ditangani dengan keselamatan yang tinggi karena merupakan cairan yang sangat korosif. Berbeda dengan asam klorida, asam sulfat merupakan asam mineral (Anorganik) yang kuat.

Zat ini larut dalam air pada semua perbadingan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Puji menambahkan, asam sulfat memang berbahaya bila terkena pada jaringan seperti kulit, efek yang ditimbulkan akibat sifat asam sulfat sebagai senyawa korosif dan penarik air yang kuat dapat menyebabkan kulit seperti terkena luka bakar.

Namun luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk dari pada luka bakar akibat asam kuat lainnya. Ini dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan senyawa H dan O dari jaringan ditarik sebagai H2O (dehidrasi) dan juga akan terjadi kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.

Selain berbahaya untuk kulit dan jaringan, asam sulfat pekat berasap (Oleum) juga berbahaya untuk pernapasan. Bila terjadi kecelakaan terpapar asam sulfat pada kulit harus dilakukan penanganan yang cepat dan benar.

Perawatan pertama yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke kulit adalah dengan membilas kulit tersebut dengan air sebanyak-banyaknya dan yang terpenting air harus mengalir.

Pembilasan dilanjutkan selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan disekitar luka bakar asam dan untuk menghindari kerusakan sekunder. Pakaian yang terkontaminasi oleh asam sulfat harus dilepaskan dengan segera dan bilas kulit yang berkontak dengan pakaian tersebut.

“Untuk itulah cairan ini tidak dijual bebas dipasaran. Hanya untuk keperluan analisa kimia dan industri,” kata Puji Yanto.

Baca juga:

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini
Parto Patrio

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024