Sebelum Menusuk Berkali-kali, Suherman Sempat Redakan Emosi Tante Heny

Suherman, pelaku pembunuhan Tante Heny
Sumber :
  • VIVAnews/Stella Maris
VIVAnews
Penting, Jemaah Haji Harus Kenakan Kartu Identitas Agar Mudah Dikenali Saat Tersesat
- Penyidik Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Heny Dewi Manopode atau Tante Heny (73). Rekonstruksi digelar di lokasi pembunuhan yakni rumah kos korban di Jalan MPR Raya No 22, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember 2013.

BAF Lions Run, Berlari untuk Mendukung Insan Berkemampuan Khusus di Indonesia

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hery Heryawan, mengatakan dalam rekonstruksi ini ada 61 adegan yang diperagakan oleh kedua tersangka, Suherman (31) dan Suwanda (27).
Veteran Pejuang, Jemaah Tertua Harjo Mislan Senyum Lihat Merah Putih di Baju Petugas Haji


Menurut Hery, reka ulang ini untuk mengetahui sekaligus meyakinkan penyidik atas keterangan yang diberikan para tersangka dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Rekonstruksi dimulai dari pertengkaran yang terjadi antara Tante Heny dengan Suherman hingga wanita berdarah Manado itu dihabisi nyawanya.


Dalam reka ulang itu diperlihat Suherman yang sedang duduk di atas tempat tidur dilempar botol minyak berukuran sekitar 330 ml oleh Tante Heny yang diperankan oleh penyidik. Meski botol itu mengenai pipi kanan, terapis pijat itu masih sempat meredakan amarah Tante Heny.


Namun karena masih dalam keadaan emosi, dari arah belakang Suherman langsung menusuk tubuh wanita tua itu menggunakan pisau buah berkali-kali. Seketika ibu lima anak itu jatuh di lantai dekat tempat tidurnya.


Untuk menghilangkan jejak, terapis di salah satu pusat belanja di kawasan Senayan itu langsung membersihkan pisau yang berlumuran darah tersebut. Kemudian jasad Tante Heny dibawanya ke kamar mandi untuk dibersihkan.


Hingga saat ini, reka ulang masih berlangsung. Penyidik Jatanras Polda Metro dibantu oleh Kepolisian Sektor Cilandak turut membantu mengamankan lingkungan di sekitar lokasi kejadian.


Suherman membunuh Tante Heny di kamar kos itu pada 30 Oktober 2013. Dia tewas dengan 20 luka tusukan di bagian leher, dada, perut, dan lengan. Usai pembunuhan itu, Suherman langsung menghubungi Suwanda dan menceritakan kejadian tersebut. Dia meminta bantuan rekan sesama terapis itu untuk membuang mayat Tante Heny ke sungai di Bogor.


Mayat Tante Heny yang dimasukkan dalam koper cokelat ini ditemukan warga di Kali Cinyurug, Desa Cibadung RT 01/03, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, pada Sabtu, 2 November 2013. Jasad pertama kali ditemukan seorang warga yang akan memancing. Lokasi penemuan mayat sangat terpencil dan jarang dilalui. Tempat itu merupakan pemakaman umum warga keturunan Tionghoa. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya