Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Nugroho Aji, mengatakan petugas masih melakukan pengembangaan terkait penangkapan Wakil Ketua Umum Bidang Pembangunan Kawasan Perbatasan Kadin Indonesia, Endang Kesumayadi di Hotel Mercure, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Senin kemarin.
Endang tertangkap tangan membawa narkoba jenis sabu atau
yellow ice seberat satu gram serta peralatan hisapnya. "Barang itu sangat langka. Di kalangan pemakai, narkoba itu dikenal dengan sabu madu. Barang diduga berasal dari Iran," kata Nugroho saat dihubungi, Jakarta, Selasa 2 Desember 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Endang tertangkap tangan membawa narkoba jenis sabu atau
Baca Juga :
Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen
Endang, kata Nugroho, bukan Target Operasi (TO) saat petugas melakukan penangkapan. Dia diciduk karena banyaknya laporan yang diterima pihak kepolisian dari SMS 1717 yang menyebutkan bahwa hotel tersebut kerap dijadikan tempat untuk memakai atau menjual barang haram itu.
Lalu, pihak kepolisian melakukan operasi tersembunyi. Tak lama petugas masuk ke hotel, Endang sudah berada di lobi. "Dia (Endang) terlihat sekali tergesa-gesa. Begitu kami geledah baru temukan narkotika di kantongnya," tambah Nugroho.
Endang langsung diamankan pihak kepolisian dan langsung dilakukan tes urine. Hasilnya, dia positif menggunakan narkoba jenis ekstasi dan
happy five
.
Itu karena hasil urine-nya mengandung amphethamine, MDMA (metil dioksi metamfetamin), dan H5. "Ini artinya, saat ditangkap, sebelum berencana menghisap sabu, dia sudah mengonsumsi narkoba lain," tambah Kasubdit II Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Parulian Sinaga. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Endang, kata Nugroho, bukan Target Operasi (TO) saat petugas melakukan penangkapan. Dia diciduk karena banyaknya laporan yang diterima pihak kepolisian dari SMS 1717 yang menyebutkan bahwa hotel tersebut kerap dijadikan tempat untuk memakai atau menjual barang haram itu.
