Sempat Ricuh, SPBU di Kebon Jeruk Tak Terima Pasang RFID

Ricuh, SPBU pilih tak layani pemasangan RFID
Sumber :
  • VIVAnews/Rohimat Nurbaya
VIVAnews
Gerhana Matahari Bisa 'Mengocok' Emosi Manusia sampai Mewek
- Sebagai upaya menekan penggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Pemerintah mewajibkan para pemilik kendaraan pribadi untuk memasang Radio Frequency Identification (RFID) di mulut tangki bensin. Perangkat RFID mencatat identitas kendaraan dan merekam volume pembelian setiap transaksinya.

Persib Bandung Bagi-bagi Takjil Gratis, Maskot Ikut Turun ke Jalan

Meski gratis, ternyata pemasangan RFID sendiri banyak mengalami kendala di lapangan. Salah satunya di pom bensin 34-11507 Jalan Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Karena pemasangan RFID sempat berakhir ricu,h maka pom bensin tersebut kini tidak melayani lagi pemasangan RFID.
Otto Hasibuan Klaim Pemilu 2024 Paling Damai, Bukan Paling Buruk


Aris Wibowo, sebagai salah satu penanggung jawab Pom bensin 34-11507 mengatakan, alasan pom bensin yang dikelolanya tidak menerima lagi pemasangan RFID karena tidak terlihat adanya keseriusan dari pihak perusahaan yang bertugas memasang RFID itu. Ketika ada pemasangan RFID, penjualan bahan bakar di pom bensin tersebut berkurang sampai 3.000 liter per hari.


"Kalau yang pasang alat cuma satu orang. Terus yang menerima pendaftaran juga satu orang, bagaimana tidak antre. Jadinya penjualan kami menurun," kata Aris saat ditemui
VIVAnews,
Selasa 3 Desember 2013.


Aris menuturkan, pemasangan RFID di pom bensin 34-11507 sendiri sudah berjalan sejak 1 November 2013 yang lalu. Kata dia, awalnya pemasangan RFID itu berjalan lancar seperti biasa, tetapi setelah pertengahan November 2013 ada isu bahwa mulai Januari 2014 pemasangan RFID dikenai biaya Rp200 ribu, pemasangan langsung membludak dan mengakibatkan antrean yang panjang. "Sampai hampir ricuh. Sampai Kapolsek turun tangan," kata Aris


Aris menuturkan, sebenarnya para petugas pengisi bahan bakar di pom bensin 34-11507 sudah diinstruksikan untuk membantu petugas pemasangan RFID  menyosialisasikan pemasangan RFID. Tetapi  masyarakat pemilik kendaraan  memilih menundanya.


"Kami sudah ikut menawarkan ke masyarakat. Sudah dikasih formulir juga. Tapi bilangnya nanti-nanti saja. Padahal gratis. Giliran sudah ada isu harus bayar langsung membludak," katanya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya