Ancaman Bom di Hotel Indonesia Kempinski Ternyata Hoax

Ancaman Bom di Hotel Kempinski
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Teror bom terjadi di hotel berbintang lima, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, santer terdengar beberapa jam lalu. Namun, setelah ditelusuri keberadaan bom tersebut, hasilnya nihil.
Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II

"Tadi memang saya mendengar ada kabar mengenai hal itu (adanya bom di hotel). Namun, pada kami, tidak ada instruksi dari pimpinan," ujar salah satu petugas keamanan di Mall Grand Indonesia kepada VIVAnews, Jakarta, Senin 25 November 2013.
Apakah Sekolah Masih Penting? Apakah Generasi Muda Harus Memiliki Cita-Cita?

Menurutnya, kalau memang ditemukan adanya bom, manajemen Hotel pun akan memberikan informasi atau pengumuman kepada seluruh petugas keamanan. Bahkan, juga kepada pengunjung mal, karena hotel tersebut memiliki pintu yang sama dengan Mall Grand Indonesia.
Susunan Pemain Indonesia Vs Hong Kong di Uber Cup 2024

Hal senada juga ditegaskan oleh Public Relation Hotel Indonesia Kempinski, Rebeca Lepard. Menurutnya, sempat ada informasi yang membuat polisi turun tangan melakukan penyisiran.

"Kabar itu ternyata hoax dan hotel Kempinski tidak meledak," kata Rebeca.

Seperti dijelaskannya, sekitar pukul 17.30 WIB, ada pesan singkat masuk ke pihak kepolisian yang menyatakan bahwa Hotel Indonesia Kempinski akan meledak pukul 19.00 WIB. Tak lama kemudian, pihak kepolisian langsung datang.

"Mereka menerjunkan tim gegana lalu menyisir ruangan di hotel. Mulai dari basement hingga ke lantai 17," kata Rebeca.

Usai melakukan penyisiran, sekitar pukul 21.30 WIB, aparat berseragam cokelat itu menyatakan bahwa kondisi dalam keadaan aman.

"Setelah dua jam penyisiran, kami tak menemukan benda mencurigakan dan bisa dinyatakan aman," ujar Wakil Kepala Kepolisian Sektor Menteng, Komisaris Polisi Nababan, di Jakarta, Senin 25 November 2013.

Diketahui, pihaknya menerima informasi itu sekitar pukul 17.00 WIB. Laporan tersebut, dijelaskan Nababan, masuk dari call center, diarahkan ke Polda Metro Jaya. Lalu dari Polda Metro diteruskan ke Polres.

Mereka pun mengerahkan anggota dari Unit Identifikasi Polres Jakarta Pusat, Tim K-9, dan Tim Gabungan dari Polda Metro Jaya. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya