Penyiram Kopi Panas ke Dokter RS Husada Tidak Ditahan

VIVAnews - Polisi telah menetapkan HH (55) sebagai tersangka terkait kasus penyiraman kopi panas ke Fransiska Mochtar dokter Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat. Meski jadi tersangka, tetapi polisi tak menahan HH. Dia hanya dikenakan wajib lapor.

Kapolsek Metro Sawah Besar Komisaris Shinto Silitonga, mengatakan salah satu alasan tidak ditahannya HH karena berdasarkan hasil visum, luka dokter Fransiska akibat penganiayaan itu tidak menghalangi pekerjaannya.

"Tersangka tidak kami tahan. Masalah penahan itu kan subjektif penyidik," kata Shinto pada VIVAnews, Senin 25 November 2013.

Disampaikan Shinto, dalam kasus penyiraman kopi ini, polisi akan bersikap netral karena menyangkut masalah pelecehan terhadap profesi dokter. "Permintaan untuk menahan seorang tersangka bukan tolak ukur kami dalam bekerja," ucap dia.

Dokter Fransiska mengalami luka akibat dianiaya dan disiram oleh HH, pendamping pasien pada Senin pekan lalu. Dokter spesialis kandungan dan kebidanan langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. Dia sendiri membantah jika dirinya bermain BBM saat memeriksa pasien. Baca kronologinya

Fransiska tak gentar, meski diteror dia tetap meneruskan laporannya dan . Menurut dia, cara ini dilakukan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali dan menimpa dokter lainnya. (umi)

Beroperasi Juni 2024, Smelter Freeport di Gresik Bakal Diresmikan Jokowi?

Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan JIIPE, Gresik ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada Juni 2024, sesuai rencana sebelumnya.

VIVA.co.id

24 April 2024