Ini Modus Geng Angkot Depok Pikat Korban untuk Diperkosa

Pelaku penyekap ABG di Depok
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan (Depok)
VIVAnews
Trading Kripto untuk Pemula Cuan Hanya di Sini
- Polisi meringkus empat pelaku penyekapan dan perkosaan kepada dua perempuan di kawasan Depok. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata aksi tersebut bukan pertama kali dilakukan komplotan ini.

Citra Satelit Tunjukkan Ribuan Tenda Dekat Khan Younis, Israel Bersiap Serang Rafah

Para pelaku yakni As, Rd, Dth dan Sh yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir angkot mengaku, jika sasarannya merupakan Anak Baru Gede (ABG). Alasannya karena mereka mudah untuk dibohongi.
Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024


Kapolsek Sukmajaya Komisaris Agus Widodo, menjelaksan modus para pelaku untuk menjerat korbannya yakni dengan cara berkenalan. Dengan iming-iming tertentu, pelaku kemudian mengajak korbannya ke sebuah rumah kontrakan di kawasan Sukmajaya Depok.


"Apabila tidak mau melayani para pelaku, korban kerap mendapat perlakuan kasar. Tak hanya itu saja, biasanya As yang merupakan pimpinan dari kelompok ini kerap merekam perbuatan cabul anak buahnya. Sebelum melayani ketiga anak buah As, para korban harus lebih dulu memuaskan As," kata Agus kepada
VIVAnews
, Kamis 21 November 2013.


Agus mengatakan, dengan modal postur besar ditambah sebagai pemilik angkot, tersangka As semakin leluasa menjalankan aksi biadabnya tersebut. Belakangan diketahui, aksi geng angkot ini ternyata telah berlangsung sejak bulan Agustus lalu.


"Para korbannya rata-rata takut dan trauma. Kasus ini terungkap berdasarkan kecurigaan warga yang kemudian melaporkannya ke kami (polisi). Dari keterangan yang kami dapat, korbannya sampai tujuh orang. Seluruhnya masih dibawah umur," kata Agus.


Dari hasil penggerebakan yang terjadi Selasa siang, polisi berhasil membebaskan dua gadis ABG yang diduga korban geng tersebut. Keduanya adalah, Af 16 tahun dan Ash 15 tahun. Ketika ditemukan petugas, keduanya menangis dan tampak syok berat.


Pada polisi mereka mengaku telah berada di rumah kontrakan tersebut sejak tiga hari lalu. Saat ini, polisi masih terus mengembangkan kasus tersebut. Diduga, masih ada dua pelaku lain yang masih berkeliaran. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya