Bentrok di Bekasi, Buruh Tuntut Tiga Ormas Bertanggung Jawab

Aksi unjuk rasa buruh tutup Jalan Raya Bogor
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan (Depok)
VIVAnews
Bansos Sembako dan PKH Kembali Disalurkan, Pos Indonesia Wanti-wanti Ini
- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menuntut tiga organisasi masyarakat di Bekasi bertanggung jawab atas penganiayaan yang menimpa sejumlah buruh yang tengah melakukan aksi damai.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Said menilai ketiga ormas tersebut secara bersama melakukan aksi teror.
Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024


"Pemuda Pancasila, Ikatan Putra Bekasi (Ikaput), Asosiasi Pengusaha Limbah (Asperindo) Bekasi. Polisi harus memeriksa ketuanya, Hartono, dan sekretarisnya Budianto," kata Said dalam konfrensi pers di kantor LBH, Jakarta, Kamis 31 Oktober 2013.


Said menduga ada sebuah pertemuan antara Hartono dan Budianto untuk merancang aksi penyerangan tersebut. Ia menegaskan, jika aparat kepolisian tidak bertindak, maka massa buruh akan melawan total.


"Akan kami benturkan dalam rangka pembelaan bukan menyerang. Negeri macam apa pengusaha hitam bersatu para kriminal-kriminal," ujarnya.


Said meyakinkan para penyerang buruh bukanlah warga tetapi sekelompok preman. Ia meminta kepada media tidak menulis berita yang menyudutkan aksi atau gerakan mereka.


"Preman yang dibayar, membacok pakai golok, samurai. Itu jelas ketahuan dari berita televisi," tuturnya.


Copot Kapolres

Mereka juga meminta Polri mencopot Kapolres Bekasi, Kombes Pol Isnaini. "Kami minta copot Kapolres Bekasi Kombes Isnaini yang patut diduga membiarkan orang bawa senjata tajam. Kami beri waktu 3x24 jam pecat Isnaini," kata Said.


Jika tuntutannya tidak dipenuhi, Said mengancam akan melakukan perlawanan habis-habisan. Sebab, dalam aksi mogok ini, ia mengklaim sudah mengantongi surat izin dari kepolisian.


"Buruh akan melawan total. Negeri macam apa ini? Pengusaha hitam bersatu dengan kriminal-kriminal," ujarnya.


Kata dia, aksi mogok nasional secara damai dinodai dengan sikap aparat di Kabupaten Bekasi yang melakukan pembiaran.


"Akibatnya 28 orang luka, 17 serius lukanya, 11 bisa pulang langsung, 2 luka tusuk, 5 luka patah tulang dipukul benda tumpul, sisanya luka akibat benturan dan lain-lain," imbuh Said.


Sebelumnya, bentrokan terjadi antara buruh dari PT Schneider Indonesia dan PT Abacus Kencana, dengan kelompok masyarakat yang tergabung dalam organisasi masyarakat Pemuda Pancasila, di kawasan EJIP, Cikarang, Bekasi.


Akibatnya, delapan orang terluka karena pelemparan batu dan dua orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bacok.


Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Komisaris Besar Pol Rikwanto, bentrokan itu terjadi karena warga tak terima dengan aksi buruh yang berlangsung selama beberapa hari terakhir ini. Aksi itu dinilai berdampak pada sentra ekonomi warga, seperti jasa ojek, pengolahan limbah, dan sewa kos. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya