- Forum VIVAnews
VIVAnews - Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri di Jakarta Pusat mengaku jadi korban perkosaan oleh teman sekolahnya sendiri. Insiden itu terjadi pada 13 September 2013. Adegan hubungan intim tersebut direkam dengan menggunakan kamera ponsel. Untuk mengungkap kasus ini, penyidik telah memeriksa 12 saksi.
"Mulai dari penjaga sekolah, pihak sekolah, yaitu guru BP, dan 10 orang yang ikut merekam dan menonton perbuatan mesum itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin 21 Oktober 2013.
Namun, sejak membuat aduan perkosaan, penyidik belum dapat memeriksa pelapor. Hingga kini, siswi itu dan juga ibunya tidak ada di kediaman. Begitu juga pria dalam video yang tidak diketahui keberadaannya.
"Pemeran lelaki tidak ada di tempat, rumah sudah dikunci, dan dia tak ada di situ. Menurut informasi, dia ada di pesantren, dan info itu masih kami dalami," ujar Rikwanto.
Suka sama suka?
Meski belum sempat memeriksa pelapor dan terlapor, penyidik dapat membuat kesimpulan. Polisi melihat video mesum bukan seperti insiden perkosaan. "Kelihatannya suka sama suka," ucap Rikwanto.
Berdasarkan pemeriksaan saksi, polisi mendapat informasi bahwa mereka sudah tiga kali melakukan adegan mesum itu. Menurutnya, kejadian terakhir pada 9 Oktober 2013, dan dilakukan dengan kelompok dan pemeran yang sama. Untuk memastikan dugaan itu penyidik masih perlu mendalami video tersebut.
Sebelumnya diketahui siswi 15 tahun itu baru saja meninggalkan kelas dan akan pulang ke rumah. Namun saat itu, dia justru diperintahkan oleh salah satu teman sekolahnya untuk melakukan oral seks dan berhubungan intim.
Adegan itu direkam menggunakan telepon seluler oleh beberapa teman sekolahnya. Bukan hanya direkam, di ruang kelas itu ada sekitar lima orang yang berdiam diri dan menonton perbuatan mesum itu. (eh)
Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata
Pratama Arhan kembali menjadi sasaran bully netizen Indonesia. Di media sosial, bek sayap kiri Indonesia U-23 itu mendapat banyak kritik dan hujatan karena gol bunuh diri
