- VIVAnews/Rohimat
VIVAnews - Identitas Mr. X yang ditemukan tewas di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Senin malam pekan lalu sudah diketahui. Dia adalah Elriski Yudhistira (34) asal Lampung.
Jenazah Elriski yang disemayamkan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Sejak 1 Oktober lalu diambil keluarganya tadi malam untuk dimakamkan di kampung halamannya di Kota Bumi Selatan, Lampung Utara.
Berdasarkan data identitas yang ada di Polres Lampung Utara, Elriski berprofesi sebgai wartawan di salah satu media di Lampung. Akan tetapi, menurut keluarganya, dia bekerja sebagai pekerja lepas juru tagih atau debt collector di Jakarta.
Penyidik Satuan Reserse Kriminal Jakarta Selatan memastikan Mr. X adalah Elriski setelah keluarganya dari Lampung mendatangi penyidik. Keyakinan itu diperkuat dengan sidik jari dan keterangan keluarga bahwa Elriski sebelum kejadian berdarah ini sempat pulang ke Lampung untuk menjenguk ibunya yang tengah sakit.
Kepada penyidik, pihak keluarga menuturkan bahwa baju yang dipakai Elriski saat pulang ke Lampung itu persis sama dengan yang dikenakan Mr. X sewaktu ditemukan tewas di Apartemen Kalibata City.
Motif pembunuhan Holly Angela Hayu (37) dan jatuhnya Erliski hingga saat ini masih dalam penyelidikan. Polisi memastikan Holly dan Elriski tidak memiliki hubungan.
Hal tersebut disimpulkan karena berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan kerabat Holly, mereka tidak pernah kenal Elriski.
Meski identitas Mr. X sudah terkuak, hingga kini teka-teki tewasnya Holly dan Elriski masih mengundang tanda tanya. Polisi masih mengumpulkan bukti-bukti termasuk jejak darah di sepatu Elriski. Lihat videonya
Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Rikwanto, menduga Holly dianiaya hingga meregang nyawa oleh Mr. X. "Dugaan kuat dia pelakunya, lalu lompat dan meninggal dunia," kata Rikwanto beberapa waktu lalu. (kd)
Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta
Di lahan konservasi tersebut, badak Jawa yang dilindungi itu jadi target perburuan liar dan cula nya dijual ke Jakarta secara ilegal dengan nilai ratusan juta rupiah.
