Sumber :
VIVAnews
– Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan sitem
Electronic Road Pricing
(ERP) atau jalan berbayar. Tujuannya untuk mendorong masyarakat di ibukota menggunakan transportasi umum, bukan kendaraan pribadi.
Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, Rabu 25 September 2013, penerapan ERP di Jakarta akan meniru kota-kota di negara lain yang sudah menggunakan sistem serupa, misalnya kota Stockholm di Swedia dan Singapura. “Nanti sistem di kedua kota itu akan kami gabungkan,” kata dia.
Baca Juga :
Segera Dipersunting Rizky Febian dengan Prosesi Ijab Kabul, Mahalini Raharja Bakal Mualaf?
Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, Rabu 25 September 2013, penerapan ERP di Jakarta akan meniru kota-kota di negara lain yang sudah menggunakan sistem serupa, misalnya kota Stockholm di Swedia dan Singapura. “Nanti sistem di kedua kota itu akan kami gabungkan,” kata dia.
Pristono menyatakan karakteristik lalu lintas dan orang di tiap kota berbeda-beda. Oleh sebab itu Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menerapkan sistem yang dapat efektif digunakan di Jakarta. “Jadi kami mencontoh, tapi disesuaikan dengan Jakarta,” kata dia.
Pada tahap awal penerapannya, ERP akan diberlakukan di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin yang arus lalu lintasnya cukup padat. “Dari data Dinas Perhubungan, ada 200 ribu unit mobil melintas per hari di situ,” kata Pristono. Dengan demikian kawasan itu menjadi prioritas.
Namun penerapan ERP di Jakarta masih terhambat oleh ketersediaan transportasi massal. Salah satu persyaratan sebuah kota menggunakan ERP adalah transportasi massal yang memadai, baik transportasi massal yang berbasis jalan atau berbasis rel.
Halaman Selanjutnya
Pristono menyatakan karakteristik lalu lintas dan orang di tiap kota berbeda-beda. Oleh sebab itu Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menerapkan sistem yang dapat efektif digunakan di Jakarta. “Jadi kami mencontoh, tapi disesuaikan dengan Jakarta,” kata dia.