Ahok Minta Wakil Lurah yang Pesta Narkoba Dipecat

Rikwanto menambahkan, BHW ditangkap ketika mengkonsumsi sabu bersama 2 orang rekannya yakni HS dan AA. Keduanya, kata polisi, diketahui merupakan anggota sekuriti Taman Ismail Marzuki, bahkan HS merupakan Kepala Sekuriti. Ketiganya ditangkap di kantor keamanan Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya Jakarta Pusat, pada Rabu 11 September 2013 sekitar pukul 22.30 WIB.

Dari tangan ketiganya, polisi menyita narkoba jenis sabu seberat 0,3 gram, seperangkat alat hisap sabu serta 3 gulung alumunium foil. "Para tersangka hingga kini masih diperiksa secara intensif untuk mengembangkan kasus ini," jelas Rikwanto.

Kepala Badan Kepegawaian (BKD) Jakarta, I Made Karmayoga mengatakan, bila terbukti BHW akan mendapat hukuman berat. "Dia bisa dipecat. Itu sanksi terberat. Sanksi lainnya dicopot jabatannya, penundaan naik pangkat, diturunkan pangkat satu tingkat hingga penundaan gaji berkala," katanya saat dihubungi, Selasa 17 September 2013.

Made mengungkapkan, saat ini oknum itu sudah di tangan kepolisian. Setelah ada proses hukum itu nanti akan dilanjutkan dengan proses administasi kepegawaian di Pemprov DKI. Kasus ini akan ditangani Dewan Pertimbangan Disiplin Kepegawaian

Dewan tersebut akan memproses untuk melihat seberat apa kesalahan yang dilakukan. Kemudian akan menyidangkan oknum itu untuk menelusuri sejauh mana dia melanggar aturan kepegawaian dan etika kepegawaian.

Dari hasil sidang ini akan dibuat rekomendasi oleh Dewan Pertimbangan Disiplin Kepegawaian untuk diusulkan ke Guberur DKI Jakarta Jokowi. "Semua keputusan hukum akan ditentukan oleh gubernur," katanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, kesal anak buahnya itu tertangkap tangan pesta sabu di di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM)."Tertangkap tangan berat. Pecat saja," katanya di Balaikota, Selasa 17 September 2013.

Ia menjelaskan PNS yang seperti itu sangat memalukan. Jadi tidak ada toleransi. "Kita berantas setengah mati peredaran narkoba. Masak PNS kita sendiri yang lakukan. Ini memalukan," katanya.

Ahok mengatakan akan tetap memecat PNS ini bila terbukti. "Pokoknya kami akan cari celah hukumnya, kalau benar-benar terbukti, kami akan pecat," ujarnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mendukung polisi untuk terus mengejar para pemakai dan pengedar narkoba. Dan jangan ragu menindak bila jajarannya terbukti terlibat dalam kasus narkoba.

Saat ditanya betulkah wakil lurah itu putra seorang purnawirawan Jenderal TNI, Ahok mengatakan tidak ada urusan. "Kami tidak bisa diintervensi. Kalau bapaknya yang jenderal mengerti, pasti senang dong anaknya dikasih sanksi. Dia juga pasti malu kok," ujarnya.