Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak jadi membangun 12 titik underpass dan fly over di perlintasan kereta api. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menjelaskan pembatalan tersebut atas kesepakatan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rencananya ada beberapa titik yang dikerjakan langsung oleh Pemerintah Pusat.
"Karena kemarin diputuskan oleh Wakil Presiden, Boediono, bahwa kereta api akan naik ke atas. Jadi kereta api layang," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa 20 Agustus 2013.
Baca Juga :
Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang
"Karena kemarin diputuskan oleh Wakil Presiden, Boediono, bahwa kereta api akan naik ke atas. Jadi kereta api layang," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa 20 Agustus 2013.
Berdasarkan keputusan yang diambil Wakil Presiden, jalur kereta api yang berada di perlintasan sebidang akan dinaikkan.
Dengan demikian, jalan tersebut menjadi jalur kereta api layang, seperti yang sudah ada saat ini di Gambir, Gondangdia, dan Cikini. "Karena di timur-barat dikerjakan pusat. Jadi ngapain kami masuk di bawah (underpass) lagi," ucapnya.
Jokowi menambahkan, anggaran yang sudah dialokasikan untuk membangun underpass dan fly over itu akan dikembalikan ke kas daerah maupun dialihkan untuk fasilitas transportasi lainnya. "Ya itu (anggaran) tidak masalah. Dikembalikan ke kas negara," ujar Jokowi. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Berdasarkan keputusan yang diambil Wakil Presiden, jalur kereta api yang berada di perlintasan sebidang akan dinaikkan.