- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan feeder atau bus penghubung TransJakarta yang beroperasi saat ini tidak sesuai dengan konsep Gubernur Joko Widodo.
Menurutnya, ada kesalahan karena feeder busway itu menciptakan trayek baru. Seharusnya, kata dia, feeder TransJakarta adalah bus yang telah memiliki trayek.
"Ada kesalahan. Feeder dengan armada besar yang ada saat ini menyinggung trayek sejumlah bus lain sehingga sepi penumpang," kata Ahok, sapaan Basuki, Jumat 16 Agustus 2013.
Meski demikian, dia mengungkapkan, bus Kopaja telah memenuhi harapan sebagai feeder TransJakarta. "Berhasil dan mau masuk. Manajemen lebih baik. Sedangkan Metromini kacau balau," ujarnya.
Rencananya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah feeder TransJakarta dengan menggandeng Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Armada bus sedang yang sudah ada akan digunakan sebagai moda transportasi umum. "Kami mau feeder dari rute bus yang sudah ada," ujar dia.
Adapun tiga rute feeder yang telah beroperasi, yakni rute 1 (Sentra Primer Barat-Daan Mogot), rute 2 (Tanahabang-Balaikota) dan rute 3 (SCBD-Senayan).
Ketiga rute itu terintegrasi dengan beberapa koridor bus Transjakarta seperti, koridor III jurusan Kalideres-Harmoni, koridor VIII jurusan Lebakbulus-Harmoni, dan koridor I jurusan Blok M-Kota.
Namun, karena minimnya penumpang, satu dari tiga rute telah diperpanjang. Rute 2 yang sedianya hanya sampai di halte Jatibaru, diperpanjang hingga Stasiun Tanah Abang dan Pasar Tanah Abang.
Begitupun sebaliknya, angkutan ini tidak hanya sampai di Balai Kota saja melainkan juga berhenti di Stasiun Gambir dan Tugu Tani.
Dengan perpanjangan tersebut, maka penumpang KRL yang turun di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Gambir dapat langsung meneruskan perjalanan menggunakan TransJakarta. Ini lebih praktis dan efisien.
Suzuki Nex II Edisi 2024 Mengaspal, Ini Perubahannya
Suzuki Indonesia kembali menghadirkan penyegaran pada salah satu sepeda motor terpopulernya, Nex II.
